Text
Peningkatan Kelarutan dan Laju Disolusi Simvastatin melalui Metode KO Kristalisasi "CO Crystal Evaporation"
Simvastatin adalah obat pilihan utama untuk mengontrol kelebihan kolesterol atau hiperkolesterolemia. Tetapi sayangnya, simvastatin memiliki kelarutan rendah dalam air yaitu 0,03 mg/L sehingga bioavailabilitasnya pun sangat rendah sebesar 5%. Permasalahan kelarutan merupakan masalah utama dalam laju penyerapan obat di saluran cerna. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan kelarutan obat antara lain dengan penambahan surfaktan, supersaturasi, mikrokristalisasi dan pembentukan ko-kristal. Dalam penelitian ini akan dilakukan metode pembentukan ko-kristal dengan ko-former asam fumarat pada variasi pelarut yaitu etanol dan metanol. Ko-former dan pelarut yang digunakan adalah asam fumarat dalam etanol (ko-kristal 1) dan asam fumarat dalam metanol (ko-kristal 2). Hasil perlakuan dikarakterisasi dengan beberapa pengujian antara lain: uji kelarutan, uji disolusi partikulat, difraksi sinar-X, dan spektrofotometri infra merah (FTIR). Diperoleh hasil pengamatan bahwa terjadi peningkatan kelarutan pada ko-kristal 1 dan pada ko-kristal 2 dibanding dengan simvastatin awal. Pada hasil disolusi partikulat dalam variasi pH, masing-masing dari dapar klorida pH 1,2; dapar asetat pH 4,5; dan dapar fosfat pH 6,8 diperoleh hasil dimana ko-kristal 1 dan ko-kristal 2 memberikan peningkatan dibanding simvastatin awal. Hasil difraksi sinar-X memperlihatkan perbedaan pola difraktogram dari hasil kedua ko-kristal dengan simvastatin awal dan ko-formernya, sedangkan ko-kristal 1 dan ko-kristal 2 memiliki pola difraktogram yang mirip. Hasil spektrofotometri infra merah menunjukkan bahwa gugus fungsi dari simvastatin awal sama dibanding dengan ko-kristal 1 dan ko-kristal 2.
Kata Kunci : Kristal simvastatin, kelarutan, disolusi
No copy data
No other version available