Text
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Daun dan Rimpang Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) terhadap Methicillin Resistant Staphylococcus aureus Isolat Klinis
Infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSa) sangat sulit diobati karena bakteri ini resisten terhadap berbagai jenis antibiotik. Salah satu tumbuhan yang secara tradisional digunakan untuk mengobati penyakit infeksi adalah binahong (Anrederacordifolia (Tenore) Steen). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri daun dan rimpang binahong terhadap MRSa isolat klinis. Penelitian dilakukan melalui tahap determinasi tumbuhan dan penyiapan simplisia, ekstraksi simplisia, penapisan fitokimia ekstrak, uji aktivitas antibakteri ekstrak, fraksinasi ekstrak teraktif, uji aktivitas antibakteri ekstrak teraktif dan fraksi-fraksinya, penetapan kadar air ekstrak dan fraksi teraktif, penentuan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) serta Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) fraksi teraktif, penapisan fitokimia fraksi teraktif, dan penentuan profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ekstrak dan fraksi teraktif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun binahong memiliki aktivitas antibakteri terbesar terhadap MRSa isolat klinis dibandingkan fraksi-fraksinya maupun ekstrak rimpang binahong. Ekstrak ini diduga memiliki sedikitnya 3 senyawa dari golongan alkaloid, flavonoid, polifenol, tanin, steroid, atau saponin. Fraksi teraktif dari ekstrak etanol daun binahong adalah fraksi air. Fraksi ini diduga memiliki sedikitnya 3 senyawa dari golongan alkaloid, flavonoid, polifenol atau saponin. Nilai KBM dari fraksi air adalah sebesar 1,88% (b/v).
Kata kunci : Daun dan rimpang binahong, Anredera cordifolia (Tenore) Steen, Methicillin Resistant Staphylococcus aureus.
No copy data
No other version available