Text
Penetapan Kadar Natrium Urin Dengan Spektroskopi Emisi Nyala Sebagai Penunjang Studi Korelasi Faktor Risiko Hipertensi
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering ditemukan pada negara maju maupun negara berkembang, termasuk Indonesia dengan prevalensi mencapai 31,7%.Keadaan hipertensi banyak ditemukan pada masyarakat yangmengonsumsi natrium dalam jumlah besar yaitu lebih dari 6 gram/hari. Belum diketahui mengenai korelasi kadar natrium dalam urin dengan faktor risiko hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hasil uji akurasi dan presisi metode spektroskopi emisi nyala untuk aplikasi analisis natrium urindan menetapkan kadar natrium urin menggunakan SEN dan mencari korelasinya dengan faktor risiko hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada korelasi signifikan antara kadar natrium urin dengan faktor risiko hipertensi. Ditemukan korelasi yang signifikan antara jenis kelamin dengan sistol (r = - 0,65 p-value = 0,000), IMT dengan sistol (r = 0,38 p-value = 0,000), IMT dengan diastol (r = 0,25 p-value = 0,000), merokok dengan sistol (r = 0,23 p-value = 0,019), olahraga dengan sistol (r = -0,35 p-value = 0,000), dan olahraga dengan diastol (r = -0,22 p-value = 0,029). Dapat disimpulkan bahwa penetapan kadar natrium urin dapat dilakukan menggunakan SEN dengan akurasi dan presisi sesuai dengan persyaratan. Tekanan darah sistol dipengaruhi oleh jenis kelamin, IMT, merokok, dan olahraga, sedangkan diastol hanya dipengaruhi oleh IMT dan olahraga. Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara kadar natrium urin dengan faktor risiko hipertensi (usia, etnik, jenis kelamin, faktor genetik, gaya hidup dan biokimia urin).
Kata kunci: hipertensi, natrium, urin, SEN, korelasi
No copy data
No other version available