Text
Tingkat Penggunaan Obat dan Pelayanan Kefarmasian Berdasarkan Indikator Standar World Health Organization (WHO) di Puskesmas Wilayah Tegalega dan Gedebage Kota Bandung
Studi penggunaan obat di Puskesmas merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas penggunaan obat dan pelayanan kefarmasian di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati tingkat penggunaan obat dan pelayanan kefarmasian di Puskesmas berdasarkan standar WHO. Studi observasional deskriptif telah dilakukan di tujuh Puskesmas wilayah Tegalega dan Gedebage Kota Bandung, pengumpulan data dilakukan secara retrospektif untuk indikator peresepan dan prospektif untuk indikator pelayanan pasien dan fasilitas kesehatan. Data hasil pengamatan ketiga indikator ini disajikan sesuai dengan pedoman dari WHO, diperoleh jumlah rata-rata obat per resep sebanyak 3,1 obat, persentase peresepan generik sebesar 94%, persentase peresepan antibiotik sebesar 31%, persentase peresepan injeksi sebanyak 0%, persentasi peresepan dari Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) sebanyak 75%, rata-rata waktu konsultasi selama 3 menit, rata-rata waktu dispensing obat selama 16 detik, persentase obat yang diberikan ke pasien sebesar 99,8%, persentase obat yang diberi label dengan tepat sebanyak 0%, persentase pengetahuan pasien sebesar 68,4%.Tidak ada Puskesmas yang memiliki salinan DOEN dan ketersediaan Key Drugs mencapai 91%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan indikator peresepan, pelayanan pasien dan fasilitas kesehatan masih belum sesuai standar WHO sehingga memerlukan kebijakan untuk meningkatkan kualitas penggunaan obat dan pelayanan kefarmasian di Puskesmas.
Kata kunci :Peresepan, Pelayanan Pasien, Fasilitas Kesehatan, Puskesmas Kota Bandung
No copy data
No other version available