Text
Studi Penggunaan Antibiotik Pada Terapi Penyakit Pneumonia di Rumah Sakit Hasan Sadikin
Tingginya prevalensi penyakit infeksi di Indonesia mengakibatkan tingginya penggunaan antibiotik, sehingga memungkinkan ketidakrasionalan penggunaan antibiotik yang bisa mengakibatkan terjadinya resistensi. Pemilihan antibiotic harus rasional, adekuat dan tepat untuk menghindari terjadinya resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotic berdasarkan pola resistensi local secara observational dengan pengumpulan data retrospektif. Populasi subjek penelitian adalah sebanyak 89 orang dan merupakan pasien penderita pneumonia dewasa (berumur 18-59 tahun) yang dirawat inap di RumahSakit Hasan Sadikin (RSHS) menggunakan metode ATC/DDD dan DU 90%. Hasil yang diperoleh adalah dari delapan jenis antibiotik yang digunakan dalam terapi yang termasuk dalam segmen Drug Utilization 90% (DU 90%) adalah levoflosaksin, eritromisin, seftazidim dan sefotaksim. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya 3 jenis antibiotic yang memiliki tingkat resistensi diatas 50% yaitu cefexim, cotrimoxazole dan seftriakson. Kuman terbanyak yang ditemukan adalah Streptococcus viridans, Klebsiellapneumonia dan Streptococcus pneumoniae. Kesimpulannya antibiotik yang banyak digunakan masih menunujukkan tingkat sensitivitas yang baik sehingga masih berpotensi untuk digunakan sebagai terapi. Cefexim, cotrimoxazole dan seftriakson menunjukkan tingkat sensitivitas yang rendah sehingga penggunaannya untuk terapi perlu ditinjau kembali.
Katakunci : Infeksi, antibiotik, pneumonia, resistensi
No copy data
No other version available