Text
Penggunaan Jenis Obat Penginduksi Kerusakan Ginjal Pada Pasien Penyakit Ginjal di Salah Satu Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung
Penggunaan obat penginduksi kerusakan ginjal berkontribusi terhadap perubahan hemodinamik dan rusaknya nefron pada ginjal. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan secara observasional retrospektif dengan menggunakan data rekam medik mulai dari periode bulan Januari 2010 sampai dengan Maret 2012. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan jenis obat penginduksi kerusakan ginjal di salah satu rumah sakit swasta di Kota Bandung. Subjek penelitian ini merupakan pasien rawat inap yang didiagnosis menderita penyakit gagal ginjal akut dan kronik, berusia 18-59 tahun, dan mendapatkan terapi pengobatan dari rumah sakit tempat penelitian berlangsung selama periode penelitian. Data hasil pengamatan ini dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Dari hasil analisis tersebut diperoleh 91% pasien menggunakan obat penginduksi kerusakan ginjal, jenis obat penginduksi yang paling banyak digunakan adalah furosemid (16,76%); omeprazol (10,81%); siprofloksasin (7,57%), terdapat 10 pasien yang menggunakan perlakuan khusus, terdapat perbedaan parameter fungsi ginjal yang tidak signifikan pada 20 pasien berdasarkan nilai klirens kreatinin.
Kata kunci : Obat Penginduksi Kerusakan Ginjal, Kreatinin Klirens, Rumah Sakit Kota Bandung
No copy data
No other version available