Text
Profil Penggunaan Antibiotik di Seluruh Puskesmas Kawasan Bandung Tengah Tahun 2008-2010 Dengan Menggunakan Metode ATC/DDD dan DU90%.
Penyakit infeksi masih merupakan penyakit utama yang paling banyak terjadi di negara-negara berkembang khususnya di Indonesia. Seiring dengan hal tersebut, antibiotik banyak digunakan di instansi- instansi pelayanan kesehatan namun evaluasi penggunaan antibiotik masih jarang dilakukan di Indonesia. Selain rumah sakit dan apotek, instansi lain yang banyak menggunakan antibiotik adalah puskesmas oleh karena itu studi penggunaan antibiotik di puskesmas sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik, profil penggunaan antibiotik yang masuk dalam DOEN, sinyal dini ketidakrasionalan penggunaan antibiotik dan biaya yang dikeluarkan untuk antibiotik di seluruh puskesmas kawasan Bandung Tengah tahun 2008-2010. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode ATC/DDD (Anatomical Therapeutic Chemical/ Defined Daily Dose) dan DU90% (Drug Utilization 90%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total penggunaan antibiotik dalam DDD/1000 KPRJ/hari pada tahun 2008 adalah 7,1742, tahun 2009 sebesar 6,7303 dan tahun 2010 sebesar 6,1532. Kuantitas penggunaan antibiotik yang masuk dalam DOEN adalah 100%. Penggunaan antibiotik di puskesmas masih dalam batas rasional berdasarkan kesesuaian jenis antibiotik yang terbanyak digunakan dengan prevalensi penyakit tertinggi. Biaya yang dikeluarkan pada tahun 2008 sebesar Rp605.170.054, tahun 2009 sebesar Rp731.833.277 dan tahun 2010 sebesar Rp684.937.054. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa total penggunaan antibiotik di seluruh puskesmas kawasan Bandung Tengah selama tahun 2008-2010 cenderung mengalami penurunan.
Kata kunci : Antibiotik, Puskesmas, ATC/DDD (Anatomical Therapeutic
Chemical/Defined Daily Dose), DU90% (Drug Utilization 90%) dan Infeksi.
No copy data
No other version available