Text
Isolasi Senyawa dari Fraksi Aktif Ekstrak Metanol Daun Sukun (Artocarpus altilis Park.) Sebagai Penghambat Pertumbuhan Candida albicans
Daun sukun (Artocarpus altilis Park.) secara empirik digunakan sebagai bahan ramuan obat penyembuh kulit yang bengkak atau gatal. Berdasarkan penelitian, ekstrak dan kelompok fraksi aktif daun sukun mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Penelitian ini dilakukan untuk isolasi dan identifikasi pendahuluan senyawa yang terkandung dalam fraksi aktif sebagai penghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan metanol, fraksinasi dengan cara Kromatografi Cair Vakum (KCV) menggunakan eluen gabungan n-heksana, etil asetat, dan metanol dengan gradien kepolaran meningkat. Pemisahan dan pemurnian lebih lanjut dengan gabungan metode kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis preparative, menghasilkan isolat Ic7-3. Isolat Ic7-3 merupakan senyawa yang tidak berwarna pada sinar tampak, berwarna ungu pada sinar UV 254 nm, berwarna kuning pada sinar UV 366 nm, dan berwarna merah pada deteksi menggunakan penampak bercak asam sulfat 10% dalam etanol. Identifikasi pendahuluan dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri UV dan inframerah serta Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan beberapa penampak bercak. Hasil identifikasi pendahuluan tersebut menunjukkan bahwa isolat Ic7-3 diduga merupakan senyawa golongan terpenoid yang aktif menghambat jamur Candida albicans dengan nilai Koefisien Hambat Minimum menggunakan metode microdilution berada pada konsentrasi 125 ?g/ml.
Kata kunci: Artocarpus altilis, Candida albicans, Isolasi, Metode microdilution, Terpenoid
No copy data
No other version available