Text
Penentuan Fraksi Aktif Ekstrak Metanol Daun Sukun (Artocarpus altilis Folium) Terhadap Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSa) dan Pseudomonas aeruginosa Multi Resistant (PaMR)
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit atau ditularkan dari satu pasien ke pasien lainnya. Akhir-akhir ini, telah ditemukan berbagai kasus infeksi nosokomial yang disebabkan bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSa) dan Pseudomonas aeruginosa Multi Resistant (PaMR). Untuk mengatasi infeksi kedua bakteri tersebut, maka perlu dilakukan penelusuran senyawa antibakteri yang berasal dari bahan alam, salah satunya yaitu dari daun sukun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fraksi aktif dari ekstrak metanol daun sukun yang mempunyai aktivitas antibakteri tertinggi terhadap MRSa dan PaMR, nilai Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) dan nilai banding aktivitas antibakterinya terhadap siprofloksasin. Penelitian dilakukan melalui tahap ekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol, skrining fitokimia, fraksinasi ekstrak tersebut dengan kromatografi cair vakum, uji kualitatif fraksi-fraksi dengan kromatografi lapis tipis, uji aktivitas antibakteri dari ekstrak dan fraksi-fraksinya dengan metode difusi agar, penentuan KHTM dan nilai banding aktivitas antibakterinya terhadap siprofloksasin dari fraksi aktif. Hasil ekstraksi menunjukkan rendemen sebesar 11,80%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa simplisia daun sukun mengandung flavonoid, polifenol, tanin, kuinon, saponin, monoterpen/seskuiterpen, dan steroid/triterpen. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak memiliki aktivitas antibakteri terhadap MRSa dan PaMR pada konsentrasi 50%. Kelompok fraksi E, F, G, dan H memiliki aktivitas antibakteri terhadap MRSa, sedangkan kelompok fraksi A, B, C, D, E, F, G, dan H memiliki aktivitas antibakteri terhadap PaMR. Kelompok fraksi yang mempunyai aktivitas antibakteri tertinggi terhadap kedua bakteri adalah kelompok fraksi G, yang dihasilkan dari eluen gabungan n-heksana:etil asetat (4:6) dan (3:7). Nilai KHTM kelompok fraksi G untuk MRSa berada pada rentang konsentrasi 17-18%, sedangkan untuk PaMR berada pada rentang konsentrasi 24-25%. Semakin tinggi konsentrasi kelompok fraksi G dan antibiotik siprofloksasin, semakin besar zona hambat pada bakteri MRSa dan PaMR. Dalam penelitian ini didapat nilai banding aktivitas antibakteri kelompok fraksi G terhadap siprofloksasin untuk bakteri MRSa adalah sebesar 1 : 8,93 x 10-9, sedangkan untuk bakteri PaMR belum dapat ditentukan niai banding aktivitasnya.
Kata kunci: Infeksi nosokomial, daun sukun, MRSa, PaMR
No copy data
No other version available