Text
Formulasi Krim Antijerawat dari Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia sinensis L.)
Salah satu penyebab terjadinya jerawat adalah karena adanya bakteri, diantaranya adalah Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Indonesia memiliki banyak tumbuhan yang memiliki aktivitas antibakteri, salah satunya adalah teh hijau (Camellia sinensis L.). Berdasarkan penelitian sebelumnya, kandungan dari teh hijau yang memiliki aktivitas antibakteri adalah polifenol. Pada penelitian ini telah dibuat sediaan krim antijerawat dari ekstrak daun teh hijau. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengumpulan dan determinasi tanaman, ekstraksi, skrining fitokimia, pengamatan ekstrak, menentukan konsentrasi hambat tumbuh minimum (KHTM), formulasi krim antijerawat, pemeriksaan zat aktif dengan metode kromatografi lapis tipis, uji stabilitas, uji aktivitas sediaan, uji keamanan, dan nilai banding aktivitas antibakteri terhadap antibiotik pembanding klindamisin. Hasil yang diperoleh adalah ekstrak teh hijau menghasilkan KHTM pada rentang konsentrasi 0,0625-0,125%. Berdasarkan hasil orientasi basis dibuat krim dengan basis m/a dan a/m dengan masing-masing 3 konsentrasi . Hasil pengujian kromatografi lapis tipis menunjukan bahwa sediaan tersebut masih mengandung ekstrak teh hijau setelah penyimpanan. Krim tersebut memiliki stabilitas yang baik. Hasil dari uji aktivitas sediaan menunjukkan bahwa krim tersebut memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji, yaitu Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Uji keamanan menunjukkan bahwa sediaan tersebut tidak menyebabkan iritasi. Nilai banding aktivitas antibakteri krim teh hijau terhadap antibiotik klindamisin adalah 1 : 4,44 x 10-3.
Kata kunci: Jerawat, Teh hijau, Krim.
No copy data
No other version available