Text
Aktivitas Antihepatotoksik Ekstrak Etanol Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.) Pada Tikus
Meniran merupakan suatu tanaman yang sering digunakan secara empiris untuk pengobatan penyakit hati. Telah dilakukan pengujian aktivitas antihepatotoksik dari ekstrak etanol herba meniran yang diberikan secara oral dengan dosis 30 mg/kg BB, 60 mg/kg BB, dan 120 mg/kg BB pada tikus putih yang diinduksi oleh parasetamol. Kadar SGPT, SGOT dan bilirubin diukur dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 340 nm, kemudian dilakukan pengamatan ultrastruktur histopatologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada dosis 30 mg/kg BB terdapat penurunan aktivitas SGPT, SGOT, dan kadar bilirubin sebesar 97,1 IU/L, 152,6 IU/L, dan 1,72 mg/dL bila dibandingkan dengan kontrol negatif (?=0,01) dengan peningkatan aktivitas antihepatotoksik sebesar 41,87%, 50,49%, dan 33,51% serta mengalami kerusakan sel hati yang sedang setelah diinduksi parasetamol. Pada dosis 60 mg/kg BB menunjukan penurunan aktivitas SGPT, SGOT, dan kadar bilirubin sebesar 142,23 IU/L, 162,6 IU/L, dan 2,11 mg/dL bila dibandingkan dengan kontrol negatif (?=0,01) dengan peningkatan aktivitas antihepatotoksik sebesar 61,33%, 53,79%, dan 41,16% dengan mengalami kerusakan sel hati yang ringan setelah diinduksi parasetamol. Dosis 120 mg/kg BB menunjukan penurunan aktivitas SGPT, SGOT, dan kadar bilirubin sebesar 180,92 IU/L, 248,89 IU/L, dan 2,68 mg/dL dibandingkan dengan kontrol negatif (?=0,01) dengan peningkatan aktivitas antihepatotoksik sebesar 78,01%, 82,34%, dan 52,24%, serta mengalami kerusakan sel hati yang ringan setelah diinduksi parasetamol. Dari variasi dosis yang diberikan dosis terbaik yang menunjukan aktivitas antihepatotoksik adalah dosis 120 mg/kg BB.
Kata kunci : Meniran, Antihepatotoksik, Phyllanthus niruri L.
No copy data
No other version available