Text
Uji Efektivitas Pengawet Thimerosal Dalam Sediaan Tetes Mata Neomisin Sulfat Terhadap Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa
Infeksi pada mata disebabkan oleh adanya mikroorganisme yang masuk ke dalam mata. Pengobatan infeksi mata biasanya dilakukan dengan pemberian antibiotika dalam bentuk tetes mata berupa dosis tunggal maupun dosis ganda. Untuk menghindari kontaminan mikroba pada sediaan tetes mata dosis ganda harus ditambahkan zat pengawet. Pada penelitian ini dibuat formula sediaan tetes mata dosis ganda neomisin sulfat 0,5% dengan variasi konsentrasi pengawet thimerosal yang bertujuan untuk memperoleh formula obat tetes mata yang efektif pada konsentrasi minimum thimerosal. Penelitian ini dimulai dengan menentukan konsentrasi minimum thimerosal dilanjutkan dengan formulasi tetes mata neomisin sulfat 0,5% dengan konsentrasi minimum thimerosal (F2), yang dibandingkan efektivitasnya dengan kontrol negatif tanpa pengawet (F0) dan kontrol positif dengan konsentrasi thimerosal 0,01% (F1). Untuk memenuhi persyaratan tetes mata yang baik, dilakukan evaluasi terhadap sediaan tetes mata yaitu pengamatan visual, pengukuran pH, pengujian sterilitas, dan pengujian efektifitas. Pengamatan dilakukan pada hari ke 1, 3, 7, 14, 21, dan 28. Tetes mata yang dihasilkan jernih, memiliki pH yang stabil dan steril. Ketiga formula tersebut memiliki aktivitas antibakteri terhadap ketiga bakteri uji. Thimerosal pada konsentrasi 0,001% masih dapat memberikan aktivitas antibakteri. Hasil uji efektivitas menunjukkan bahwa efektivitas F1 dan F2 lebih tinggi dibandingkan dengan F0, terutama terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Tetapi tidak terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara F1 dan F2.
Kata Kunci: Tetes mata, Neomisin Sulfat, Konsentrasi Zat Pengawet, Efektivitas
No copy data
No other version available