Text
Perbandingan Terapi Obat Anti Tuberkulosis Fixed Dose Combination Dengan Obat Anti Tuberkulosis Kombipak di
Penyakit tuberkulosis (TB) di Indonesia merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menempatkan TB sebagai penyebab kematian ketiga terbesar, setelah penyakit kardiovaskular dan penyakit saluran pernafasan, dan merupakan penyebab utama kematian pada kelompok penyakit infeksi. Saat ini, pengobatan TB di Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat dilakukan melalui pemberian obat anti tuberkulosis (OAT) dalam bentuk tablet terpisah (OAT Kombipak) maupun pemberian OAT Fixed Dose Combination (OAT FDC). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan terapi OAT FDC dengan OAT Kombipak pada penderita TB paru di Puskesmas Jatinangor Kabupaten Sumedang periode Januari 2006-Oktober 2008. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif. Subyek penelitian adalah penderita TB paru BTA positif dan BTA negatif (kasus baru) dengan pengobatan OAT kategori I. Parameter untuk menilai keberhasilan pengobatan adalah angka konversi BTA sputum, angka kesembuhan pada akhir terapi, dan angka gagal. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna dalam angka konversi, angka kesembuhan dan angka gagal antara kedua kelompok kasus, yakni angka konversi, angka kesembuhan, pengobatan lengkap (angka kesembuhan penderita BTA negatif) dan angka gagal untuk OAT FDC berturut-turut adalah 100,0%, 97,7%, 99,3%, dan 0,0%. Angka konversi, angka kesembuhan, pengobatan lengkap dan angka gagal untuk OAT Kombipak berturut-turut adalah 99,0%, 98,0%, 100,0%, dan 0,0%.
Kata kunci : TB paru, FDC, Kombipak
No copy data
No other version available