Text
Formulasi dan Uji Stabilitas Mikroemulsi Ketokonazol Sebagai Antijamur Candida albicans dan Tricophyton mentagrophytes
Pada perkembangan terakhir ini obat diberikan dalam berbagai macam rute
pemberian, diantaranya melalui rute pemberian topikal. Telah dikembangkan
sistem mikroemulsi. Mikroemulsi memiliki berbagai keunggulan sebagai sistem
penghantaran obat antara lain mempunyai kestabilan dalam jangka waktu lama
secara termodinamika, jernih, transparan, mempunyai kemampuan berpenetrasi
yang baik, dan daya kelarutan yang tinggi. Jamur dermatofita merupakan
penyebab penyakit infeksi kulit seperti kurap (Tinea). Pada penelitian dilakukan
formulasi mikroemulsi dengan zat aktif ketokonazol, serta minyak zaitun sebagai
fase minyak. Mikroemulsi yang dihasilkan dievaluasi stabilitasnya selama periode
waktu penyimpanan. Aktivitas antijamur sediaan diuji terhadap jamur Candida
albicans dan Trichophyton mentagrophytes dan dibandingkan dengan produk
krim ketokonazol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan mikroemulsi
stabil selama waktu penyimpanan dengan tidak terjadi perubahan warna, bau dan
konsistensi, pH dan viskositas sediaan mengalami perubahan nilai tetapi masih
memenuhi rentang yang telah ditentukan. Hasil uji sentrifugasi dengan kecepatan
3000 rpm selama 30 menit menunjukkan bahwa sediaan stabil dan tidak
mengalami pemisahan, sedangkan hasil uji stabilitas fisik dengan metode freezethaw
selama 24 hari menunjukkan sediaan tetap stabil dan tidak terjadi perubahan
penampilan fisik. Hasil uji aktivitas antijamur dari sediaan mengalami penurunan
selama waktu penyimpanan, dimana pada hari ke 28 sediaan sudah tidak memiliki
aktivitas antijamur, baik terhadap Candida albicans maupun terhadap
Trichophyton mentagrophytes.
Kata kunci : Mikroemulsi, Ketokonazol, Candida albicans, Trichophyton
mentagrophytes.
No copy data
No other version available