Text
Karakterisasi Bakteriosin Pada Ph dan Suhu Berbeda Terhadap Escherichia Coli (ATCC 25922) dan Staphylococcus Aureus (ATCC 939) Serta Identifikasi Bakteri Asam Laktat Menggunakan PCR 16s-rDNA
Bakteriosin merupakan suatu peptida antimikroba yang dihasilkan oleh Bakteri Asam Laktat (BAL). Bakteriosin yang dihasilkan oleh BAL menjadi solusi yang baik terhadap munculnya resistensi antibiotik. Dalam jumlah yang cukup, bakteriosin mampu menghambat atau bahkan membunuh bakteri patogen. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas bakteriosin yang terdapat dalam beberapa produk yoghurt komersial terhadap bakteri Escherichia coli (ATCC 25922) dan Staphylococcus aureus (ATCC 939) dengan metode difusi agar. Pengujian dilakukan pada produk ekstrasel BAL yang diisolasi dari masing-masing sampel yoghurt. Hasil pengujian menunjukkan bahwa koloni BAL yang memiliki aktivitas bakteriosin terbesar terhadap bakteri Staphylococcus aureus adalah QN1, sedangkan terhadap bakteri Escherichia coli adalah YM2. Terhadap pengaruh konsentrasi produk ekstrasel bakteri terhadap zona bening yang terbentuk pada media uji. Semakin besar konsentrasi yang digunakan semakin besar pula zona bening yang terbentuk. Hasil karakterisasi bakteriosin dari isolat QN1 memiliki kondisi optimum kerja pada suhu 700C dan pH 3. Sementara isolat YM2 memiliki sifat tidak tahan panas, sehingga tidak memberikan hasil yang signifikan. Identifikasi isolat bakteri tersebut dilakukan menggunakan metode molekuler, PCR gen 16s-rDNA. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa isolat QN1 memiliki homologi ((8%) dengan Lactobacillus fermentum, sedangkan pada isolat YM2 belum teridentifikasi secara pasti.
Kata kunci : Bakteriosin, Bakteri Asam Laktat, PCR gen 16s-rDNA
No copy data
No other version available