Text
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Ekstrak Air Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) Terhadap Mycobacterium Tuberculosis Galur Labkes-026 (Multi-Drug Resistant) dan Mycobacterium Tuberculosis Galur H37Rv Secara In Vitro
Tuberkulosa (TBC) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tanaman rosela berkhasiat dalam pengobatan TBC. Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak air dan zat warna yang terkandung dalam tanaman rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.) mempunyai efek mematikan terhadap Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC. Hasil penapisan fitokimia menunjukan pada ekstrak etanol dan ekstrak air mengandung senyawa golongan polifenolat, tanin dan flavonoid. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan ekstrak air kelopak bunga rosela terhadap Mycobacterium tuberculosis galur Labkes-026 (multi-drug resistant) dan Mycobacterium tuberculosis galur H37Rv secara in vitro. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode pengenceran tabung. Setelah satu minggu diukur absorbansi dan dilakukan pewarnaan BTA (Basil Tahan Asam). Hasil pengujian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak air dan ekstrak etanol kelopak bunga rosela pada Mycobacterium tuberculosis galur H37Rv tidak memberikan efek yang berbeda terhadap absorbansi. Konsentrasi ekstrak etanol kelopak bunga rosela pada Mycobacterium tuberculosis galur Labkes-026 (multi-drug resistant) 40%, 60%, dan 80% memberikan pengaruh yang tidak berbeda satu sama lain terhadap absorbansi, tetapi berbeda nyata jika dibandingkan dengan konsentrasi 100% karena memberikan pengaruh absorbansi yang paling rendah, yaitu rata-rata sebesar 0,662, sedangkan konsentrasi ekstrak etanol kelopak bunga rosela pada Mycobacterium tuberculosis galur Labkes-026 (multi-drug resistant) 20% merupakan konsentrasi dengan rata-rata absorbansi yang paling tinggi, yaitu sebesar 1,195. Konsentrasi ekstrak air pada M. tuberculosis galur Labkes-026 (multi-drug resistant) yang berlainan memberikan efek yang berbeda terhadap absorbansi. Konsentrasi ekstrak air pada M. tuberculosis galur Labkes-026 (multi-drug resistant) 60% dan 80% memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap absorbansi. Konsentrasi ekstrak air pada M. tuberculosis galur Labkes-026 (multi-drug resistant) 80% dan 100% juga memberikan pengaruh yang tidak berbeda satu sama lain terhadap absorbansi, tetapi antara konsentrasi 60% dengan konsentrasi 100% memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Konsentrasi ekstrak air pada M. tuberculosis galur Labkes-026 (multi-drug resistant) 20% merupakan konsentrasi dengan rata-rata absorbansi yang paling tinggi yaitu sebesar 1,591, sedangkan konsentrasi ekstrak air pada M. tuberculosis galur Labkes-026 (multi-drug resistant) 100% memberikan pengaruh absorbansi yang paling rendah, yaitu rata-rata sebesar -0,027.
Kata kunci: Tuberkulosa, ekstrak kelopak bunga rosela, Mycobacterium tuberculosis multi-drug resistant Galur Labkes-026 dan Galur H37Rv.
No copy data
No other version available