Text
Formulasi Salep Antijamur Senyawa Turunan Neolignan dari Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri)
Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri) secara tradisional dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Anak Dalam Jambi untuk mengobati infeksi jamur. Senyawa turunan neolignan dari kayu Ulin memiliki aktivitas antijamur. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah menguji aktivitas antijamur senyawa turunan neolignan dari kayu ulin serta formulasi sediaan salep antijamur dengan berbagai konsentrasi turunan neolignan. Hasil pengujian dengan metode pengenceran agar menunjukkan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dari turunan neolignan terhadap Microsporum gypseum adalah 400 ppm. Basis salep yang digunakan adalah basis hidrokarbon (Fa) dan basis tercuci air (Fd). Konsentrasi turunan neolignan yang digunakan dalam salep basis hidrokarbon adalah 0.046%, 0.092%, dan 0.139%, sementara dalam basis tercuci air konsentrasinya 0.054%, 0.108%, dan 0.162%. Hasil pengamatan fisik salep basis hidrokarbon dengan berbagai konsentrasi turunan neolignan menunjukkan konsistensi, warna, dan bau dari sediaan yang dibuat stabil, namun mengalami penurunan pH dan viskositas selama 91 hari penyimpanan. Sediaan salep basis tercuci air dengan berbagai konsentrasi turunan neolignan memiliki konsistensi yang tidak stabil, mengalami perubahan pH dan viskositas selama penyimpanan. Hasil uji aktivitas antijamur menggunakan metode difusi agar, menunjukkan sediaan salep basis hidrokarbon tidak memberikan zona hambat, sedangkan salep basis tercuci air dengan berbagai konsentrasi turunan neolignan menunjukkan aktivitas antijamur terhadap Microsporum gypseum. Hasil pengujian keamanan salep antijamur memberikan hasil bahwa salep yang dibuat tidak mengiritasi kulit pemakai.
Kata kunci : salep, infeksi jamur, kayu Ulin
No copy data
No other version available