Text
Aktivitas Hepatoprotektif Campuran Minyak Atsiri Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dan Silimarin Milk Thistle (Silybum marianum (L.) Gaertn.) pada Tikus Putih yang Diinduksi Karbon Tetraklorida
Telah dilakukan penelitian aktivitas hepatoprotektif campuran minyak atsiri temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dan silimarin milk thistle (Silybum marianum (L.) Gaertn.) terhadap kadar SGPT dan SGOT, dan histopatologis pada tikus putih jantan yang diinduksi karbon tetraklorida secara oral dengan dosis 2 ml/kg BB. Penelitian ini menggunakan empat variasi campuran minyak atsiri temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dan silimarin milk thistle (Silybum marianum (L.) Gaertn.) dalam PGA 2,5% dengan dosis berturut-turut yaitu dosis C (3,6 mg/kg BB dan 6,3 mg/kg BB), dosis D (3,6 mg/kg BB dan 12,6 mg/kg BB), dosis E (7,2 mg/kg BB dan 6,3 mg/kg BB), dan dosis F (7,2 mg/kg BB dan 12,6 mg/kg BB) per hari selama 7 hari, yang kemudian diinduksi dengan karbon tetraklorida. Hasil penelitian menunjukkan persentase penurunan kadar SGPT dan SGOT terhadap kontrol negatif secara berturut-turut yaitu dosis C (66,29%; 63,08%), dosis D (92,30%; 93,80%), dosis E (91,74%; 91,55%) dan dosis F (83,23%; 82,12%). Persentase kerusakan hati (nekrosis dan steatosis) berturut-turut yaitu dosis C (44,23%; 31,41%); dosis D (12,47%; 5,6%); dosis E (0%; 0%) dan dosis F (28,96%; 23,56%).
No copy data
No other version available