Text
Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Ekstrak Daun Ciplukan (Physalis minima L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus, Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa Dengan Metode Difusi Agar
Telah dilakukan pengujian aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi ekstrak daun ciplukan (Physalis minima L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa dengan metode difusi agar. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak metanol memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas aeruginosa, fraksi heksan dan fraksi air memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus sedangkan fraksi etil asetat memberikan aktivitas antibakteri tertinggi terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa. Konsentrasi hambat minimum fraksi etil asetat terhadap bakteri Staphylococcus aureus terletak antara 12,5 - 6,25 %, sedangkan terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa terletak antara 50 - 25 %. Uji banding fraksi etil asetat pada konsentrasi 7,5 x 105 bpj dengan tetrasiklin HCl terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa berturut-turut adalah sebesar 1 : 2,14 x 10-4, 1 : 1,22 x 10-4 dan 1 : 5,99 x 10-4.
Skrining fitokimia menunjukkan ekstrak metanol mengandung flavonoid, polifenol, monoterpenoid dan seskuiterpenoid, steroid, saponin dan kuinon, sedangkan fraksi etil asetat mengandung flavonoid, monoterpenoid dan seskuiterpenoid, dan steroid. Hasil kromatografi lapis tipis fraksi etil asetat dengan pengembang kloroform : etil asetat (2:3) memberikan 9 bercak dengan nilai Rf = 0,07; 0,15; 0,43; 0,47; 0,59; 0,64; 0,82; 0,88 dan 0,94.
No copy data
No other version available