Text
Korelasi Pengukuran Kreatinin Serum, Cystatin C dan Penggunaan rumus Modification of Diet In Renal Disease (MDRD) Dengan Kreatinin Klirens Untuk Memperkirakan Laju Filtrasi Glomerulus
Telah dilakukan penelitian mengenai korelasi pemeriksaan kreatinin serum dan Cystatin C serta penggunaan persamaan Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) dengan kreatinin klirens dalam memperkirakan Laju Filtrasi Glomerulus. Subyek yang digunakan adalah 22 orang pria dengan usia diatas 18 tahun. Pemeriksaan kreatinin serum dan urin untuk kreatinin klirens dilakukan berdasarkan metode Jaffe, sedangkan untuk pemeriksaan cystatin C digunakan metode imunonephelometri. Dari penelitian didapatkan koefisien korelasi antara kadar kreatinin serum, cystatin C dan Laju Filtrasi Glomerulus MDRD dengan kreatinin klirens berturut - turut -0,741; -0,853 dan 0,941. Penggunaan rumus MDRD mempunyai hubungan paling kuat dengan kreatinin klirens ditunjukkan dengan koefisien korelasi yang paling tinggi. Cystatin C memiliki koefisien kontingensi yang paling tinggi diantara ketiga parameter sehingga nilai referensinya lebih dapat dipercaya dari pada parameter yang lain. Dengan analisis regresi, cystatin C memiliki r2 0,854 yang lebih tinggi dari pada kreatinin serum dengan r2 0,846. Hal ini menunjukkan bahwa cystatin C lebih dipercaya dari pada kreatinin serum sebagai prediktor laju filtrasi glomerulus.
No copy data
No other version available