8%). Terhadap sampel darah total dari tiap kelompok sukarelawan dilakukan pemeriksaan kadar superoksid dismutase (SOD). Analisis data menggunakan metode Kruskal Wallis dan Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar SOD bermakna antara DM terkontrol baik dan buruk serta antara DM terkontrol sedang dan buruk. Namun, tidak terdapat perbedaan kadar SOD bermakna antara DM terkontrol baik dan sedang. Secara rata-rata keseluruhan terdapat penurunan kadar SOD dalam ketiga kelompok tersebut, dimana kelompok dengan rentang harga HbA1c yang lebih tinggi, mempunyai rata-rata SOD yang lebih rendah. Demikian pula sebaliknya, yaitu kelompok dengan rentang harga HbA1c yang lebih rendah memiliki harga SOD yang lebih tinggi. Dengan demikian, berdasarkan pemeriksaan kadar SOD ini dapat disimpulkan bahwa semakin buruk pengontrolan penyakit DM, kemampuan tubuh untuk menghancurkan radikal superoksid semakin rendah dan kadar SOD dapat dijadikan marker terjadinya stress oksidatif serta merupakan faktor resiko perkembangan komplikasi DM." />