Text
Penapisan Fitokimia dan Efek Ekstrak Metanol beberapa Tumbuhan terhadap Aktivitas Lokomotor Mencit dengan menggunakan Metode 'Well cage"
Telah dilakukan penapisan fitokimia dan pengujian efek ekstrak metanol dari beberapa tanaman yakni Turi ( Sesbania grandiflora ), Mangkok (Nothopanax sculelarium), Kayu putih (Melaleuca leucadendra), Kecubung (Datura metel), Bungur (Lagerstroemia loudoni T), Kemangi (Ocimum basilicum), Bayam (Amaranthus sp) pada mencit putih dengan metode pengukuran aktivitas putaran "Wheel Cage Method" . ekstrak diberikan secara oral dengan variasi dosis 400 dan 800 mg/kg BB.
Hasil pengujian ekstrak metanol tersebut menunjukkan bahwa dosis 400 dan 800 mg/kg BB ekstrak daun Kecubung (D. metel), Kemangi (O. basilicum), Bayam (Amaranthas sp), Katu putih (M. leucadendra), Turi (S. grandiflora), Mangkok (N. sculelarium), Bungur (L. loudini T) secara signifikan memberikan efek mengurangi aktivitas putaran. Dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol daun Kecubung (D. metel), Kemangi (O. basilicum), Bayam (Amaranthas sp), Kayu putih (M. leucadendra), Turi (S. grandiflora), Mangkok (N. sculelarium) dan Bungur (L. loudoni T) mempunyai efek menekan aktivitas lokomotor mencit.
Hasil penapisan fitokimia menunjukkan semua simplisia dan ekstrak metanol mengandung flavonoid kecuali Turi (S. grandiflora) dan Mangkok (N. sculelarium) dan senyawa alkaloid kecuali Mangkok (N. sculelarium) dan Bungur (L. loudoni T) serta senyawa saponin kecuali Kecubung (D. metel). Diduga bahwa senyawa flavonoid dan alkaloid serta saponin merupakan senyawa aktif penekanan aktivitas lokomotor.
No copy data
No other version available