Text
Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Ekstrak Batang Brotowali (Tinospora tuberculata Link.).
Penelitian aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi ekstrak batang brotowali (Tinospora tuberculata Lmk.) telah dilakukan terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus (ATCC 6538), Bacillus subtilis (ATCC 6633) dan Escherichia coli (ATCC 25922). Hasil penapisan fitokimia terhadap ekstrak metanol menunjukkan adanya golongan senyawa alkaloid, saponin, fenol, flavonoid, steroid dan terpenoid, sedangkan terhadap ekstrak benzen menunjukkan adanya flavonoid dan terpenoid.
Ekstraksi cair-cair terhadap ekstrak metanol dengan n-heksan, benzen, etil asetat dan butanol memperlihatkan bahwa ekstrak benzen mempunyai aktivitas antibakteri tertinggi dimana pada konsentrasi 10% setara dengan 7,47 ppm baku ampisilin untuk Staphylococcus aureus, 356 ppm untuk Bacillus subtilis dan 9,55 ppm untuk Escherichia coli.
Fraksinasi lanjutan terhadap ekstrak benzen dan fraksi-fraksi ekstrak benzen (fraksi L dan M) menghasilkan fraksi L-2 dan M-3 yang memiliki aktivitas antibakteri lebih tinggi dibanding fraksi-fraksi lainnya. Aktivitas antibakteri fraksi L-2 ditunjukkan dengan nilai banding terhadap baku ampisilin yaitu 0,138% untuk Staphylococcus aureus, 0,081% untuk Bacillus subtilis dan 0,196% untuk Escherichia coli. Konsentrasi hambatan minimal (KHM) fraksi L-2 terhadap Staphylococcus aureus 874,3 ppm, terhadap Bacillus subtilis 439,4 ppm dan terhadap Escherichia coli 50,15 ppm.
Aktivitas antibakteri fraksi M-3 ditunjukkan dengan nilai banding terhadap baku ampisilin yaitu 0,144% untuk Staphylococcus aureus, 0,070% untuk Bacillus subtilis dan 0,161% untuk Escherichia coli. Konsentrasi Hambatan Minimal fraksi M-3 terhadap Staphylococcus aureus 897,15 ppm, terhadap Bacillus subtilis 157,59 ppm dan terhadap Escherichia coli 694,88 ppm.
Analisis spektrum inframerah menunjukkan bahwa fraksi L-2 mengandung gugus OH, gugus C
No copy data
No other version available