Text
Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Ekstrak Spong Petrosia contignata Thiele.
Hasil pengujian aktivitas antibakteri beberapa ekstrak spong Petrosia contignata Theile terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus (ATCC 6538), Bacillus substilis (ATCC 6633), Eschericia coli (ATCC 25922) dan Pseudomonas aeruginosa (Koleksi Lab. Mikrobiologi Kedokteran UNPAD) dengan metode difusi agar menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat memberikan aktivitas antibakteri paling besar. Ekstrak aktif etil asetat diketahui mengandung golongan senyawa fenol, flavonoid dan triterpenoid.
Fraksinasi ekstrak etil asetat dengan kromatografi kolom mengahasilkan 21 fraksi di mana fraksi D memberikan aktivitas antibakteri yang cukup tinggi dan lebih merata.
Fraksinasi lebih lanjut dari fraksi kristal D menghasilkan fraksi D-1 yang lebih aktif daripada fraksi D-2. Pada konsentrasi 10% aktivitas antibakteri fraksi D-1 setara dengan 39,17 ppm baku Ampisilin untuk Bacillus substilis, 33,38 ppm untuk Eschericia coli, 18,04 ppm untuk Pseudomonas aeruginosa dan 53,61 ppm untuk Staphylococcus aureus. Aktivitas antibakteri tertinggi fraksi D-1 ditunjukkan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan nilai banding 0,05361% atau pada konsentrasi 10% fraksi D-1 mempunyai aktivitas antibakteri setara dengan 53,61 ppm baku Ampisilin. Konsentrasi hambat minimal fraksi D-1 terhadap Bacillus substilis 7773,53 ppm, terhadap Eschericia coli 9397,73 ppm, terhadap Pseudomonas aeruginosa 7836,42 ppm dan terhadap Staphylococcus aureus 5825,48 ppm.
Analisis fraksi D-1 menggunakan spektroskopi inframerah menunjukkan adanya gugus karbonil, gugus aromatik dan gugus alkil. Digabungkan dengan hasil analisis dari kromatografi gas spektrometri massa dapat disimpulkan bahwa fraksi D-1 memiliki senyawa fenil asam asetat sebagai komponen atama serta senyawa Taraxeron dan D-Homoandrostan sebagai senyawa pendukung di samping kemungkinan beberapa senyawa lain yang tidak terdeteksi.
No copy data
No other version available