Text
Partisipasi Masyarakat di Kawasan Kumuh Perkotaan Dalam Perencanaan Ruang Terbuka Hijau
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan
bahwa penyediaan Ruang Terbuka Hijau minimalnya adalah sebesar 30% dari luas wilayah
kota. Namun data dari Pemerintah Kota Depok Tahun 2012 menunjukkan bahwa jumlah
Ruang Terbuka Hijau di Kota Depok hanya sebesar 15,53%. Program KOTAKU (Kota
Tanpa Kumuh) merupakan program Pemerintah, yang salah satu kegiatannya adalah
penyediaan dan penataan Ruang Terbuka Hijau di kawasan kumuh perkotaan. Untuk
mencapai tujuan dari kegiatan penyediaan dan penataan Ruang Terbuka Hijau tersebut,
pemerintah tidak dapat bergerak sendiri, akan tetapi harus didukung oleh adanya partisipasi
masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimanakah bentuk dan tingkat
partisipasi masyarakat, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi
masyarakat dalam perencanaan Ruang Terbuka Hijau. Penelitian ini menggunakan metode
campuran, dengan mengkombinasikan data kualitatif dan kuantitatif, yang hasilnya disajikan
dalam bentuk deskriptif. Data primer diperoleh dari responden dan informan dengan teknik
purposive sampling, sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur. Data kuantitatif
dianalisis dengan menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis). Hasil kajian menunjukkan
bahwa secara dominan bentuk kontribusi yang diberikan oleh masyarakat dalam tahap
perencanaan kegiatan Program KOTAKU adalah dalam bentuk ide dan informasi.
Sedangkan untuk tingkat partisipasi masyarakat pada Program KOTAKU berada dalam
tahap Dissimulasi, dalam artian bahwa walaupun masyarakat memiliki kewenangan untuk
memberikan masukan dan informasi di dalam setiap tahapan, namun pengambilan keputusan
merupakan kewenangan dari penyelenggara kegiatan, yang dalam hal ini Pemerintah
Daerah. Terkait faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat, seluruh variabel
bebas (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis pekerjaan),
secara signifikan mempengaruhi variabel terikat (partisipasi masyarakat). Dari kelima
variabel bebas tersebut, terdapat dua variabel bebas yang secara dominan memiliki pengaruh
paling besar terhadap variabel terikat, yaitu tingkat pendidikan sebesar 17,69% dan tingkat
pendapatan sebesar 11,64%. Hal tersebut dikarenakan bahwa umumnya masyarakat kumuh
memiliki tingkat pendidikan yang rendah serta hanya memiliki pendapatan di bawah Upah
Minimum Kota Depok. Sedangkan variabel residu yang merupakan variabel lain yang tidak
dikaji di dalam penelitian, memberikan pengaruh sebesar 45,4% terhadap partisipasi
masyarakat dalam perencanaan penyediaan dan penataan Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan
Depok.
Kata kunci : Partisipasi masyarakat, Permukiman kumuh, Ruang Terbuka Hijau, , Program
KOTAKU.
ABSTRACT
Act Number 26 Year 2007 on Spatial Planning mandates that the provision of Green
Open Space is at least 30% of the total area of the city. However, data from Government of
Depok City in 2012 shows that the number of Green Open Space in Depok City is only
15.53%. The KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) Program is a government program, one of its
the provision and arrangement of Green Open Space in urban slums. In order to achieve the
objectives of the Green Open Space provision and arrangement, the government can not
move on its own, but must be supported by community participation. The purpose of this
study is to examine how the shape and the level of community participation, as well as what
factors might affect the community participation in Green Open Space planning. This
research use mixed methods, by combining qualitative and quantitative data, which results
are presented in descriptive form. Primary data obtained from respondents and informants
with purposive sampling technique, while secondary data obtained from the literature.
Quantitative data is analyzed by Path Analysis. The results of the study indicate that the
dominant form of contribution provided by the community in the planning phase of
KOTAKU Program activities are in the form of ideas and information. As for the community
participation level in the KOTAKU Program is in the Dissimulation stage, in the sense that
although the community has the authority to provide input and information in every stage,
but decision making is the authority of the organizer of the activity, in this case the Local
Government. Related to factors affecting community participation, all independent variables
(age, sex, education level, income level, and occupation), significantly influence dependent
variables (community participation). From the five independent variables, there are two
independent variables that dominantly have the greatest influence on the dependent variable,
which are the education level of 17.69% and the income level of 11.64%. This is because
the slum community generally has a low level of education and the income is below Depok
City Minimum Wage. While the residual variable which is another variable that is not
studied in this research, gives an effect of 45.4% towards the community participation in
planning the provision and arrangement of Green Open Space in Depok Village.\
Keywords: Community Participation, Slums Area, Open Space Green, KOTAKU Program
No copy data
No other version available