Text
"Valuasi Ekonomi Dampak Pencemaran Air Industri Tekstil Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Daerah Industri Rancaekek Kabupaten Bandung"
Perkembangan industri tekstil di Desa Linggar Kecamatan Rancaekek
Kabupaten Bandung memunculkan masalah bagi masyarakat setempat.
Eksternalitas negatif yang ditimbulkan dari keberadaan industri tekstil pada
dasarnya merupakan tanggungan dari pihak pengelola, dalam hal ini pihak
industri seharusnya memberikan kompensasi bagi masyarakat yang terkena
dampak dari keberadaan industri tekstil.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air bersih
penduduk berdasarkan jarak dari Sungai Cikijing dan Sungai Cimande,
mengetahui nama jenis penyakit yang disebabkan oleh limbah cair industri tekstil
dan mengetahui besaran nilai kesediaan menerima (WTA) masyarakat terhadap
dampak negatif keberadaan industri tekstil.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Contingent Valuation
Methode untuk memperoleh nilai WTA masyarakat terhadap dampak negatif
keberadaan industri tekstil. Teknik Pengambilan Sampel adalah Purposive
Sampling dengan unit yang akan diamati adalah kepala keluarga sebagai
responden yang berada disekitar industri tekstil dengan radius 50 m, 100 m,
200 m, dan 500 m dari aliran sungai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan industri tekstil
menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat yang berada pada radius 50 m,
100 m dan 200 m dari aliran sungai. Dampak negatif tersebut antara lain :
menurunnya kualitas air sumur dan air sungai, dampak kesehatan didalam tubuh
manusia yaitu penyakit Kulit, ISPA, Ginjal, Kanker, Hipertensi, dan Gangguan
pada kelahiran, Total nilai kesediaan menerima (WTA) masyarakat sebesar
Rp. 714.432.990/bulan dengan rata-rata nilai WTA tiap kepala keluarga sebesar
Rp. 206.186/bulan.
Kata Kunci : Air, Kesehatan Lingkungan, Limbah tekstil, Valuasi Ekonomi,
Willingness to Accept,Perkembangan industri tekstil di Desa Linggar Kecamatan Rancaekek
Kabupaten Bandung memunculkan masalah bagi masyarakat setempat.
Eksternalitas negatif yang ditimbulkan dari keberadaan industri tekstil pada
dasarnya merupakan tanggungan dari pihak pengelola, dalam hal ini pihak
industri seharusnya memberikan kompensasi bagi masyarakat yang terkena
dampak dari keberadaan industri tekstil.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air bersih
penduduk berdasarkan jarak dari Sungai Cikijing dan Sungai Cimande,
mengetahui nama jenis penyakit yang disebabkan oleh limbah cair industri tekstil
dan mengetahui besaran nilai kesediaan menerima (WTA) masyarakat terhadap
dampak negatif keberadaan industri tekstil.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Contingent Valuation
Methode untuk memperoleh nilai WTA masyarakat terhadap dampak negatif
keberadaan industri tekstil. Teknik Pengambilan Sampel adalah Purposive
Sampling dengan unit yang akan diamati adalah kepala keluarga sebagai
responden yang berada disekitar industri tekstil dengan radius 50 m, 100 m,
200 m, dan 500 m dari aliran sungai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan industri tekstil
menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat yang berada pada radius 50 m,
100 m dan 200 m dari aliran sungai. Dampak negatif tersebut antara lain :
menurunnya kualitas air sumur dan air sungai, dampak kesehatan didalam tubuh
manusia yaitu penyakit Kulit, ISPA, Ginjal, Kanker, Hipertensi, dan Gangguan
pada kelahiran, Total nilai kesediaan menerima (WTA) masyarakat sebesar
Rp. 714.432.990/bulan dengan rata-rata nilai WTA tiap kepala keluarga sebesar
Rp. 206.186/bulan.
Kata Kunci : Air, Kesehatan Lingkungan, Limbah tekstil, Valuasi Ekonomi,
Willingness to Accept,
ABSTRACT
The development of the textile industry in Linggar Village, Rancaekek
sub-district, Bandung regency raises problems for the local community. Negative
externality generated from the existence of the textile industry is basically the
responsibility of the manager, in this case the industry should provide
compensation for the communities affected by the existence of the textile industry.
The purposes of this research are to know the quality of clean water of
the population based on the distance from Cikijing River and Cimande River, to
know the name of the type of disease caused by the liquid waste that is coming
from the textile industry and to know the value of the willingness of receiving
(WTA) of society to the negative impact of the existence of textile industry.
The method that was used in this research is Contingent Valuation
Method to obtain WTA value of society to negative impact of existence of textile
industry. Sampling Technique was using Purposive Sampling with unit to be
observed is head of familyor representative of citizens as respondents which is
locating around textile industry with radius 50 m, 100 m, 200 m, and 500 m from
river flow.
The results show that the presence of textile industry has a negative
impact on people who are in the radius of 50 m, 100 m and 200 m from the river.
Negative impacts include: decreasing the quality of well water and river water,
health impacts in human body that are skin disease, respiratory infection, kidney,
cancer, hypertension, and birth disorder, Total value of willingness to receive
(WTA) of society equal to Rp. 714.432.990 / month with an average WTA value
per head of family of Rp. 206.186 / month.
Keywords: Water, Environmental Health, Textile Waste, Economic Valuation,
Willingness to Accept
No copy data
No other version available