Text
"Optimasi Ekspresi Kandidat Vaksin Berbasis Epitop M2e Menggunakan Response Surface Methodology dan Pemurniannya"
Vaksinasi merupakan salah satu program biosekuriti yang efektif untuk
pencegahan infeksi virus avian influenza (AI). Mutasi pada virus AI dapat
menginduksi variasi HA (Hemaglutinin) dan NA (Neuraminidase). Hal ini bisa
menyebabkan pandemik dengan munculnya virus baru, sehingga vaksin yang ada
saat ini tidak efektif. Vaksin berbasis protein ektodomain matriks 2 (M2e) virus
avian influenza dapat mengatasi masalah tersebut, karena merupakan vaksin
universal yang lestari dengan baik di antara virus AI unggas dan manusia,
sehingga vaksin ini berpotensi tinggi untuk pencegahan serangan virus AI. Pada
penelitian sebelumnya protein fusi (M2eKPC) telah berhasil diekspresikan dalam
E. coli ER2566. Keberhasilan ekspresi ini tidak hanya dilihat dari terekspresikan
atau tidaknya protein fusi. Jika level ekspresi yang diperoleh belum sesuai, perlu
dilakukan optimasi ekspresi. Tahapan selanjutnya pada produksi protein fusi
adalah pemurnian. Penggunaan jenis dan konsentrasi detergen non-ionik yang
tepat dapat meningkatkan afinitas interaksi protein fusi dengan kolom kitin.
Tujuan penelitian ini yaitu menentukan konsentrasi IPTG, suhu dan waktu induksi
optimum ekspresi protein fusi, serta mengetahui kondisi optimun variasi detergen
non-ionik (Tween-20 dan Triton X-100) yang dapat meningkatkan interaksi
protein fusi dalam kolom kitin. Metode yang digunakan dalam penelitian optimasi
ekspresi menggunakan pendekatan Response Surface Methodolgy dan pemurnian
dengan metode IMPACT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi
optimum ekspresi protein fusi (M2eKPC) pada konsentrasi IPTG 0,33 mM, suhu
induksi 18˚C selama 8 jam, dengan rendemen protein fusi (M2eKPC) yang
dihasilkan adalah 0,15±0,013 mg/mL dan kondisi optimum detergen non-ionik
yang dapat meningkatkan interaksi protein fusi dalam kolom kitin adalah Triton
X-100 dengan konsentrasi 0,2%.
Abstract :
Vaccination is considered as one of effective biosecurity programs to prevent
avian influenza (AI). The mutation of AI virus is able to induce HA
(Hemaglutinin) and NA (Neuraminidase) variance. This can cause pandemic
which leads to new virus making the available vaccine not to be effective. A
vaccine based on the ectodomain of influenza matrix protein 2 (M2e) can
overcome these drawbacks due to its universal vaccine which is well conserved in
both human and avian influenza AI viruses. The previous study showed that fusion
protein (M2eKPC) has succesfully been expressed within E. coli ER2566. This
success was not measured whether the recombinant protein was expressed or
not. If the level of expression which is obtained was not expected, an optimizing
expression is needed. The purifying recombinant protein is the next step. The
precise purification of the use of kind and concentration non-ionic detergent can
raise interaction affinity of fution protein within chitin. This research is intended
to determine the optimum of IPTG concentration, temperature and time induction
on fution protein (M2eKPC) expression in E. coli ER2566 and to know the
optimum condition of non-ionic detergent (Tween-20 and Triton X-100) variation,
boosting interaction within chitin. The method of research on expression optimum
lies on Response Surface Methodology approach. Besides, the reasearch on
purification uses IMPACT method. The conclusion of this research explains that
the optimum of fution protein (M2eKPC) expression lies on IPTG concentration
0.33 mM, 18˚C degree within 8 hours resulting the fusion protein yield (M2eKPC)
0.15 ± 0.013 mg/mL and the optimum of non-ionic detergent boosting fusion
protein interaction within cithin is 0,2 % of Triton X-100.
No copy data
No other version available