Text
"Keberlanjutan Industri Batik Berbasis Zat Pewarna Alami"
Nowadays the batik industry in Indonesia is experiencing a fairly rapid
development. Along with this emerged various cases of environmental pollution
caused by the massive use of synthetic dyes. The growth and development of
natural dye-based batik industry brings new hope in Indonesia’s batik industry. This
is because the natural dye-based batik is considered more environmental friendly.
Nevertheless the natural dye-based batik industry faces various challenges in terms
of technology, product quality and marketing. This study aims to determine the
appropriate indicators to assess the sustainability of the natural dye-based batik
industry; to know the sustainability of natural dye-based batik industry in the
research location; and formulate strategies to maintain or enhance the sustainability
of the natural dye-based batik industry. The method used in this research is mixed
method. Quantitative methods are used to determine indicators and sustainability
assessments, while qualitative methods are used for strategy formulation using
SWOT Analysis. The series of indicators for the sustainability assessment of the
natural dye-based batik industry is a synthesis of various literatures on sustainable
manufacturing industries based on the three main pillars of sustainable development
that are environmental, economic and social dimensions. Experts opinions from
stakeholders, academicians and practitioners is needed to determine the priority of
the indicators used in the research. The results of literature studies and validation
by experts generated fifteen indicators used to assess the sustainability of the natural
dye-based batik industry. Sustainability assessment of natural dye-based batik
industry held in Batik Preketek SME in Pekalongan Municipality. The results of
analysis on each indicator shows that Batik Preketek SME is a sustainable natural
dye-based batik industry, with a sustainability index value of 77.50. Based on
SWOT analysis, five priority strategies are formulated : (1) Implement modern
technology in ZPA-based Batik industry practice to improve productivity and
minimize environmental impacts; (2) Establish networking with similar companies;
(3) Suppressing prices while maintaining the quality of the products produced; (4)
Organizational arrangements as well as the preparation of management and
financial administration of the company; (5) Encouraging the government in
promoting the cultivation of natural dye resources.
Keywords : Batik, Natural dye-based, Indicators, Sustainability
v
ABSTRAK
Dewasa ini industri batik di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Bersamaan dengan hal tersebut muncul berbagai kasus pencemaran lingkungan
yang disebabkan maraknya penggunaan zat pewarna sintetis. Tumbuh dan
berkembangnya industri batik berbasis Zat Pewarna Alami (ZPA) yang dianggap
lebih ramah lingkungan membawa harapan baru dalam dunia industri batik di tanah
air. Kendati demikian industri batik berbasis ZPA menghadapi berbagai tantangan
di antaranya dari segi teknologi, kualitas produk dan pemasaran. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan indikator-indikator yang sesuai untuk menilai
keberlanjutan industri batik berbasis ZPA; mengetahui keberlanjutan industri batik
berbasis ZPA di lokasi penelitian; dan merumuskan strategi untuk mempertahankan
atau meningkatkan keberlanjutan industri batik berbasis ZPA. Metode yang
digunakan dalam penelitian yaitu metode campuran. Metode kuantitatif digunakan
untuk menentukan indikator dan penilaian keberlanjutan, sedangkan metode
kualitatif digunakan untuk perumusan strategi menggunakan Analisis SWOT.
Rangkaian indikator untuk penilaian keberlanjutan industri batik berbasis ZPA
merupakan sintesis dari berbagai literatur mengenai industri manufaktur
berkelanjutan yang berdasar pada tiga pilar utama pembangunan berkelanjutan
yaitu dimensi lingkungan, ekonomi dan sosial. Pendapat narasumber dari unsur
pemangku kepentingan, akademisi dan praktisi diperlukan untuk menentukan
prioritas indikator yang digunakan dalam penelitian. Hasil studi literatur dan
validasi oleh narasumber menghasilkan lima belas indikator yang digunakan untuk
menilai keberlanjutan industri batik berbasis ZPA. Penilaian keberlanjutan industri
batik berbasis ZPA dilakukan di IKM Batik Preketek Kota Pekalongan. Hasil
analisis pada masing-masing indikator menunjukkan bahwa IKM Batik Preketek
masuk dalam kategori industri batik berbasis ZPA berkelanjutan, dengan nilai
indeks keberlanjutan sebesar 77,50. Berdasarkan analisis SWOT, dirumuskan lima
strategi prioritas yaitu : (1) Menerapkan teknologi modern dalam praktik industri
Batik berbasis ZPA untuk meningkatkan produktivitas dan minimalisasi dampak
terhadap lingkungan; (2) Membangun networking dengan perusahaan sejenis; (3)
Menekan harga dengan tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan; (4)
Pengaturan organisasi serta penyusunan manajemen dan administrasi keuangan
perusahaan; (5) Mendorong pemerintah dalam menggalakkan budidaya sumber
daya bahan pewarna alami.
Kata kunci : Batik, Zat Pewarna Alami, Indikator, Keberlanjutan
No copy data
No other version available