Text
KAJIAN STRATEGI PENGELOLAAN AIR TANAH BERDASARKAN ANALISIS NERACA AIR TANAH
Keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air tanah pada suatu
wilayah sebaiknya selalu terjaga, terutama apabila air tanah banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Perubahan penggunaan
lahan dari hutan menjadi kawasan permukiman dan peningkatan kebutuhan air di
DAS Ngarawan, yang berada di pusat pemerintahan Kabupaten Belitung Timur,
dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan air tanah.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui neraca air tanah saat ini dan yang
akan datang untuk merumuskan strategi pengelolaan air tanah di DAS Ngarawan.
Metode penelitian menggunakan metode campuran sekuensial eksplanatori,
analisis kuantitatif digunakan dalam perhitungan neraca air tanah dan pendekatan
kualitatif dipakai dalam merumuskan kebijakan strategi dengan menggunakan
analisis SWOT.
Dari analisis tersebut diketahui kondisi neraca air tanah di DAS Ngarawan
masih surplus, dengan selisih antara pengisian dan pengambilan air tanah sebesar
11.534.948,80 m3 pada tahun 2016 dan pada tahun 2034 terus berkurang menjadi
sebesar 7.151.974,55 m3. Neraca air tanah akan mengalami defisit apabila tidak
dilakukan pengelolaan air tanah. Pengelolaan air tanah dilaksanakan dengan prinsip
keseimbangan antara upaya konservasi dan pendayagunaan air tanah. Prioritas
strategi pengelolaan air tanah adalah pemanfaatan air hujan, menjaga kuantitas dan
kualitas hutan, dan pembinaan kepada kegiatan pertambangan yang merusak
sumber daya air.
Kata kunci: DAS Ngarawan, neraca air tanah, pengelolaan air tanah, penggunaan
lahan.
ABSTRACT
The balance between groundwater availability and need in a region should
always be maintained, especially if groundwater is mostly used by the community
to fulfill the clean water needs. Land use change from forests to settlement areas
and the increasing demand of water demand in Ngarawan watershed located in the
central government of Belitung Timur Regency is feared to disrupt the groundwater
balance.
The purpose of this research was to determine the current and future water
balance to formulate the groundwater management strategies in Ngarawan
watershed. The research method used explanatory sequential mixed method,
quantitative analysis was used in the groundwater balance measurement and the
qualitative approach was used in formulating the strategic policy by using SWOT
analysis.
From the analysis, it was found that the groundwater balance condition in
Ngarawan watershed is still surplus, with the difference between groundwater
filling and taking of 11,534,948.80 m3 in 2016 and by 2034 continuously
decreasing to 7,151,974.55 m3. Groundwater balance will suffer from deficit if
groundwater management is not performed. The groundwater management was
performed with the balance principle between the conservation effort and
utilization of groundwater. The priority of groundwater management strategies is
rainwater utilization, maintaining the forest quantity and quality, and guidance to
mining activities that damage water resources.
Keywords:Ngarawan watershed, groundwater balance, groundwater managemant,
land use.
No copy data
No other version available