Text
"VALUASI EKONOMI JASA PENYEDIAAN AIR HUTAN BATUKARU PADA KAWASAN SUBAK JATILUWIH"
Masyarakat pada umumnya beranggapan bahwa air merupakan sumber daya
yang taken for granted (given) atau anugerah dari Tuhan, memiliki jumlah yang tak
terbatas di alam dan sebagai barang gratis. Padahal ketika air dilihat sebagai barang
gratis atau hampir gratis, akan menyebabkan tidak adanya insentif untuk
melestarikannya. Salah satu cara untuk meningkatkan penghargaan terhadap
sumber daya air adalah dengan mengetahui potensi kehilangan ekonomi yang akan
terjadi ketika air tidak lagi tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai
ekonomi air dari Hutan Batukaru pada Kawasan Subak Jatiluwih dan performa
kelembagaan imbal jasa lingkungan Hutan Batukaru.
Rancangan penelitian ini menggunakan metode concurrent mixed methods,
dimana metode kualitatif dan kuantitatif dilakukan secara bersamaan. Metode
kuantitatif digunakan untuk mengumpulkan data manfaat layanan ekosistem
melalui valuasi ekonomi air. Metode kualitatif digunakan untuk mengetahui
kelembagaan imbal jasa lingkungan Hutan Batukaru di Kawasan Subak Jatiluwih.
Metode kuantitatif didahului dengan melakukan metode kualitatif mengenai pola
pemanfaatan air di kawasan Subak Jatiluwih agar data kuantitatif yang
dikumpulkan akurat dan baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air sebagai produk layanan ekosistem air
Hutan Batukaru mampu memberikan efek pengganda. Air sebagai intermediate
goods di sektor pertanian mampu menciptakan budaya subak dan pariwisata di
Kawasan Subak Jatiluwih. Nilai ekonomi total jasa penyediaan air Hutan Batukari
di Kawasan Subak Jatiluwih berkisar antara Rp9.271.955.889-Rp11.650.103.716
per tahun dengan rata-rata Rp10.592.271.905 per tahun yang terdiri dari nilai air
dari pertanian rata-rata Rp6.538.174.426 per tahun, nilai air dari budaya rata-rata
Rp94.603.333 per tahun, nilai air dari obyek wisata rata-rata Rp3.945.971.799 per
tahun dan nilai air dari konsumsi air sarana wisata rata-rata Rp13.493.550 per tahun.
Nilai ekonomi air berdasarkan periode tanam Subak Jatiluwih, nilai air rata-rata
pada periode kertamasa adalah Rp7.005.525.500 dan pada periode gegadon adalah
Rp3.586.746.405. Nilai air periode gegadon merupakan nilai ekonomi air yang
masih terjaga karena Hutan Batukaru terjaga kelestariannya. Imbal jasa lingkungan
terhadap Hutan Batukaru telah diberikan dalam bentuk perilaku menjaga hutan
lindung dan transfer tunai kepada hutan rakyat, namun pengaturan kelembagaan
imbal jasa lingkungan Hutan Batukaru secara legal formal belum tersedia.
Kata kunci: Layanan Ekosistem, Jasa Penyediaan Air, Valuasi Ekonomi Air,
Pembayaran Jasa Lingkungan Air Subak Jatiluwih, Hutan Batukaru.
No copy data
No other version available