Text
Toksisitas Isolat Bacillus thuringgiensis Berliner Dari Berbagai Jenis Habitat Tanah di Beberapa Daerah di Propinsi Papua terhadap Larva Nyamuk Anopheles farauti laveran serta Beberapa Karakteristiknya
Telah dilakukan penelitian toksisitas isolat Bacillus thuringiensis Berliner dari berbagai jenis habitat tanah di beberapa daerah di Propinsi Papua terhadap Larva Nyamuk Anopheles farauti Laveran serta beberapa karakteristiknya. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui toksisitas serta karakteristik isolat B. thuringiensis dari berbagai habitat tanah di beberapa daerah di Propinsi Papua. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mendapatkan pada jenis habitat apa isolat B. thuringiensis dapat ditemukan, mendapatkan karakteristik B. thuringiensis dari berbagai jenis habitat tanah di beberapa daerah di Propinsi Papua, mendapatkan B. turingiensis yang toksik terhadap larva An. farauti dan mendapatkan isolat B. thuringiensis yang toksisitasnya paling tinggi diantara isolat yang ditemukan. Penelitian di laboratorium meliputi isolasi bakteri dari sampel tanah, pengamatan spora dan kristal protein, uji serologi, serta uji deteksi toksisitas. Uji toksisitas isolat 07a dan 18a untuk menentukan dosis efektif terhadap larva An. farauti asal NAMRU dan larva dari lapangan di Jayapura. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), sedangkan penelitian di luar laboratorium menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Data dianalisis dengan menggunakan Analisis varians (ANAVA) dan uji lanjut dengan menggunakan uji BNJ, sedangkan untuk mengetahui LD50 dan LD90 dengan menggunakan analisis Probit. Sebanyak 102 koloni yang terindikasi koloni B. thuringiensis, diperoleh 40 isolat B. thuringiensis. Pada 40 isolat tersebut terdiri dari 6 macam bentuk kristal protein, 12 serotipe dan 6 isolat tidak terindentifikasi secara serologi, serta ditemukan 2 isolat yang mempunyai toksisitas tinggi yaitu isolat 07a dan 18a. Diperoleh LD 50 dan LD 90 untuk isolat 07a dan 18a pada larva An. farauti asal NAMRU yaitu 3.107 sel dan 9.107 sel, pada isolat 18a adalah 5.106 sel dan 1.107 sel. LD50 dan LD90 pada larva An. farauti dari lapangan di Jayapura untuk isolat 07a adalah 3.107 sel dan 9.107 serta LD 50 dan LD 90 untuk isolat 18a adalah 1.107 sel dan 3.107 sel. Dosis efektif di laboratorium terhadap larva An .farauti untuk isolat 07a adalah 9.107 sel dan isolat 18a adalah 5.107 sel. Dosis efektif di lapangan untuk isolat 07a adalah 1,5.1010 sel dan untuk isolat 18 adalah 5.109 sel. Toksisitas Isolat 07a dan isolat 18a terhadap larva nyamuk An. farauti asal NAMRU lebih tinggi jika dibandingkan dengan An. farauti dari lapangan di Jayapura. Hasil penelitian menunjukkan di beberapa daerah di propinsi Papua isolat B. thuringiensis tidak ditemukan di semua jenis habitat tanah, ditemukan B. thuringiensis isolat 18 dengan bentuk kristal protein amorf, tidak teridentifikasi secara serologi mempunyai toksisitas paling tinggi, isolat B. thuringiensis yang ditemukan tidak semua bersifat toksik terhadap larva, ditemukan 2 isolat B. thuringiensis yang mempunyai toksisitas tinggi yaitu isolat 07a dan 18a. Berdasarkan hasil di laboratorium dan di lapangan menunjukkan isolat 18a cenderung memperlihatkan toksisitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan isolat 07a.
Researched about of isolates toxicity Bacillus thuringiensis Berliner from several soil habitat on the some area in Papua Province on the Mosquito larva Anopheles farauti Laveran and several its characteristics. The aim of the research to know isolate toxicity of B. thuringiensis from several soil habitats to the some area in Papua Province and in characteristic. The purpose of the research were to got in which habitat isolate B. thuringiensis can be found, to get characteristic of B. thuringiensis from several soil habitat area in province of Papua, to get B. thuringiensis who that toxic to the An. farauti larva and to get B. thuringiensis which highest toxicity among isolate that was found. The laboratory research consists of isolation of bacteria from soil sample, ,endospora observation and protein crystal, serology test, toxicity detect toxicity test. The toxicity of 07a isolate and 18a determined effective doze to the An. farauti from NAMRU and from field in jayapura. Research proposal were used Complete Random (CRP), while out research laboratory were used Group Random Proposal (GRP). The data analyzed by variances analyze (ANAVA), and further analyze by the BNJ test, while to know LD 50 and LD 90 by probit Analyze. The are 102 colonies indicated the B. thuringiensis, found 40 isolate. At the 40 isolate consist of 6 from of protein crystals, 12 serotype and 6 isolate unidentified serology and were found 2 isolate which have high toxicity are 07a and 18a to the mosquito larva An. farauti. The research found LD 50 and LD 90 for 07a and 18a isolate at An. farauti from NAMRU are 3.107 cell and 9.107 cell, at 18a isolate 5.106 cell and 1.107 cell. LD 50 and LD 90 from An. farauti from Jayapura field for 07a were 3.107 cell and 9.107 cell and LD 50 and LD 90 for 18a were 1.107 cell and 3.107 cell. The effective doze in laboratory to the An. farauti for 07a isolate were 9.107 cell and 18a isolate were 5.109 cell. The effective doze in field for 07a isolate were 1.5,1010 cell and 18a isolate were 5.10,9 cell. The toxicity of o7a isolate and 18a to An. farauti mosquito larva from NAMRU higher than An. farauti from Jayapura. The result of research were found in several area in province of Papua B. thuringiensis isolate did not find to all habitat kind of soil, and B. thuringiensis 18a isolate which amorf protein crystal form, serologically unidentified have high toxic, B. thuringiensis isolate which found not all toxicity to the larva, found 2 B. thuringiensis isolate have highest toxic are 07a and 18a isolate. Based on laboratory and field research shown that 18a isolate have high toxic than 07a isolate
Suteki-Tech.Com | Email Us | ©2004-Present Suteki Global Informatika
No copy data
No other version available