Text
Pengaruh Pertumbuhan Tingkat Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan Antar Daerah di Indonesia Periode 1987 - 2003
Abstrak :
alam era globalisasi, kemandirian dan ketahanan ekonomi mutlak diperlukan. Krisis Ekonomi tahun 1997 menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia ternyata sangat rapuh, karena selama ini para pengambil kebijakan umumnya lebih terfokus pada kebijakan ekonomi jangka pendek berupa kebijakan perdagangan, moneter, dan fiskal untuk menjamin pertumbuhan yang tinggi dalam jangka pendek, akan tetapi kurang peduli pada sumber-sumber pertumbuhan dan pemerataan ekonomi jangka panjang, yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi dimana pendidikan merupakan komponen utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis (1) pengaruh pertumbuhan tingkat pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi antar daerah di Indonesia; (2) tingkat kesenjangan distribusi pendapatan antar daerah di Indonesia; dan (3) pengaruh pertumbuhan tingkat pendidikan terhadap tingkat kesenjangan distribusi pendapatan antar daerah di Indonesia.Penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif dengan metode penelitian eksplanatori. Maksud dari studi ini adalah untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan tingkat pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan antar daerah dengan menggunakan metode Seemingly Unrelated Regressions (SUR) with Panel Corrected Standard Error (PCSE). Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data panel yang merupakan gabungan data runtut waktu dan silang tempat dari 26 Provinsi di Indonesia periode 1987-2003. Hasil penelitian menunjukkan (1) tamatan SMTP, SMTA dan PT berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi antar daerah di Indonesia, sedangkan pekerja TS dan tamatan SD tidak memberikan pengaruh yang signifikan; (2) tingkat kesenjangan distribusi pendapatan antar daerah di Indonesia bila dilihat menurut urutan waktu berada pada tingkat kesenjangan sedang dan cenderung meningkat; tetapi bila dilihat menurut urutan tempat maka daerah-daerah di Indonesia terbagi dalam tiga kelompok kesenjangan, yaitu (a) tingkat kesenjangan ringan (NAD, Sumut, Riau, Jambi, Bengkulu, Bali, NTB, NTT, Kalteng, Kalsel, Sulteng, Sulsel, dan Sultra; (b) tingkat kesenjangan sedang (Sumbar, Lampung, DKI, DIY, Kalbar, Sulut, dan Maluku); dan (c) tingkat kesenjangan berat (Sumsel, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, dan Papua); (3) semua jenjang pendidikan memberikan pengaruh negatif (terbalik) dan signifikan terhadap tingkat kesenjangan distribusi pendapatan antar daerah di Indonesia, kecuali tamatan SMTP.
In globalization era, economic resilience and independence are absolutely needed. Economic Crisis in 1997 indicated that Indonesian economy in fact was very fragile; because during that time, policy makers were generally focusing more on short-run economic policies in the form of commerce, monetary and fiscal policies to guarantee high growth in short-run. However they ignored the source of growth and income distribution of long-run economic, namely technology and science where education is the core component of those two. The objectives of this research are to describe and analyse (1) the effects of growth of educational level on the interregional economic growth in Indonesia; (2) the level of the interregional income distribution gap in Indonesia; and (3) the effects of growth of educational level on the interregional income distribution gap in Indonesia. This research uses descriptive and verificative methods with explanatory research. The aims of this study are to analyze the effects of growth of educational level on the interregional economic growth and Income Distribution using Seemingly Unrelated Regressions (SUR) With Panel Corrected Standard Error (PCSE). This Research use secondary data in the form of pooled-data which is a combination of time series and cross-section data of 26 Provinces in Indonesia during 1987-2003.The result of this study shows that (1) the SMTP, SMTA, and PT attainment have positive and significance effects on the interregional growth in Indonesia, meanwhile, TS worker and the SD attainment have no significance effects; (2) the level of the interregional income distribution gap in Indonesia, in terms of time series is medium but tend to increase; but in terms of a cross-regional, the level of the degree of the interregional income distribution gap is divided into three group, that are low (NAD, Sumut, Riau, Jambi, Bengkulu, Bali, NTB, NTT, Kalteng, Kalsel, Sulteng, Sulsel, and Sultra); medium (Sumbar, Lampung, DKI, DIY, Kalbar, Sulut, and Maluku); and high (Sumsel, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, and Papua); and finally (3) all education stages have positive and significance effects on reducing the rate of the interregional income distribution gap in Indonesia, except SMTP attainment.
Suteki-Tech.Com | Email Us | ©2004-Present Suteki Global Informatika
No copy data
No other version available