Text
Seaweed profile euchema cottonii
Salah satu agenda pembangunan nasional adalah mewujudkan kemandirian ekonomi dan menggerakkan sektor-sektor strategis perekonomian dalam negeri. Rumput laut merupakan salah satu komoditas strategis yang berpotensi mendorong kemandirian masyarakat pesisir. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan terus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen rumput laut terbesar di dunia dengan arah kebijakan penguatan industri pengolahan rumput laut nasional. Pengembangan industri seawood terus didorong selaras dengan tiga pilar pembangunan yang merupakan turunan dari visi misi Nawa Cita Pesident Republik Indonesia. Ketiga pilar tersebut adalah kemakmuran, keberlanjutan, dan kedaulatan bisnis rumput laut, baik budidaya maupun pengolahannya. Usaha rumput laut, baik pembudidayaan maupun pengolahan terbukti dalam (1) meningkatkan pendapatan masyarakat (2) meningkatkan lapangan kerja (3) terbukanya pengembangan usaha yang hemat bahan baku dan energi, memiliki produk yang beragam, produktivitas tinggi serta memberikan nilai tambah dan (4) tidak merusak dan mencemari llingkungan. Industri pengolahan rumput laut di Indonesia saat ini terus tumbuh dan berkembang dengan berbagai jenis produk yang dihasilkan seperti ATC (Alkali Treated Carrageenan), SRC (Semi Refine Carrageenan), RC (Refine Carrageenan), agar-agar, alginat dan produk formulasi. Buku ini sendiri berisi mengenai sejarah rumput laut Indonesia, tentang euchema cottonii dan potensinya, bagaimana rumput laut diproduksi, industri rumput laut, pemasaran rumput laut, pasar produk olahan, kebijakan rumput laut nasional
No copy data
No other version available