Skripsi
Konstruksi Makna Diri Dewasa Awal Fatherless
ABSTRAK
Adhia Rana Kayungyun, 210510150045, 2020. “Konstruksi Makna Diri Dewasa Awal Fatherless: Studi Fenomenologi tentang Konstruksi Makna Diri bagi Dewasa Awal Fatherless”, Agus Setiaman S.Sos., M.I.Kom., sebagai Pembimbing Utama, dan Jimi Narotama Mahameruaji S.Sos., M.Si., sebagai Pembimbing Pendamping, Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.
Skripsi ini bertujuan mengetahui motif pembentuk makna diri bagi dewasa awal fatherless, mengetahui pengalaman komunikasi yang dialami oleh dewasa awal dengan keadaan fatherless, serta mengetahui konstruksi makna diri bagi dewasa awal fatherless. Paradigma penelitian ini adalah konstruktivisme dan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian ini adalah sepuluh orang dewasa awal dengan keadaan fatherless bukan karena meninggal dunia dan tidak tinggal bersama ayah sejak early onset (0-5 tahun) dan late onset (6-13 tahun). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam.
Hasil penelitian ini menunjukan motif pembentuk makna diri bagi dewasa awal fatherless dipecah menjadi dua kategori, motif sebab yaitu sakit hati kepada ayah kandung, kekosongan dalam diri, tanggapan dari teman, pasangan, keluarga, trauma fatherless dalam berpasangan, dan kekaguman terhadap perjuangan ibu. Motif tujuan yakni pembuktian diri kepada ayah kandung, melawan stigma fatherless, balas budi perjuangan ibu, mencapai kemandirian, dan mencari ketenangan diri. Pengalaman komunikasi dewasa awal fatherless berupa komunikasi interpersonal meliputi ayah kandung, keluarga, pasangan dan teman, kemudian komunikasi intrapersonal berupa interaksi menguraikan kegundahan dengan diri sendiri, pencarian informasi mengenai keadaan fatherless, interpretasi informasi dari media yang berkaitan dengan keadaan fatherless. Makna diri yang dikonstruksikan oleh para informan adalah fatherless sebagai bagian dari diri, ketidakstabilan pandangan diri, bangga terhadap diri sendiri sebagai fatherless, pengalaman fatherless sebagai proses pendewasaan, pengalaman fatherless sebagai pembelajaran dalam berpasangan.
Kata Kunci: Fatherless, Konstruksi Makna, Fenomenologi
No copy data
No other version available