Disertasi/Tesis/Skripsi
EKSISTENSI IDENTITAS MELAYU PASCAREFORMASI (Studi Etnografi Tentang Pembentukan Identitas Melayu Pascareformasi di Pekanbaru Riau)
ABSTRAK
Setelah sekian lama terpinggirkandi negerinya sendiri maka pada erapascareformasiOrang Melayu mulai bangkit untuk menunjukan eksistensi mereka di daerahRiau. Jalan yang diambil untuk menunjukan eksistensi tersebut dilakukan dengan merekonstruksi identitas. Bagaimana upaya Orang Melayu merekonstruksi identitas dan mensikapi komunikasi antaretnik dalam menunjukkan eksistensi adalah fokus dalam penelitian ini.Lokasi penelitian ini beradadi Pekanbaru Riau dan dalam analisis peristiwanya dikonfirmasi dengan teori identitas, teori tindakan sosialdanteori konstruksi realitas sosial. Metode penelitian menggunakan etnografidengantehnik pengumpulan data utamaadalah wawancara dan pengamatan.Hasil penelitian mendapatkan temuan bahwa mendefinisikan ulang identitas etnik merupakan langkah yang diambil untuk mendapatkan daya tawar yang lebih baik bagi Orang Melayu Riau.Usaha ini merupakan strategi Orang Melayu Riau untuk meningkatkan citra positif identitas etniknya dan mendapatkanposisi sosial yang lebih strategis ketika berhadapan dengan pendatang. Untuk mencapai kedudukan sosial yang lebih baiktersebut maka Orang Melayu merekonstruksi identitasnya dengan cara melekatkan Melayu denganIslam sebagai satu kesatuan dan klaim Orang Melayu sebagai anak negeri. Rekonstruksi identitas Orang Melayu pascareformasi pada akhirnya bermuara pada upaya reposisi kedudukan sosial-politik Orang Melayu yang lebih baik di tengah-tengah masyarakatRiau. Rekonstruksi tersebutpada akhirnya menjadi sumber makna dan visibagi Orang Melayu Riau untuk bersatu menuntut hak-hak mereka dan mencapai cita-cita Melayu yang jaya dalam kehidupan masyarakat yang agamis. Kata Kunci: Melayu, identitas, rekonstruksi, Islam, anak negeri, eksistensi
ABSTRACT
After a long time being marginalized in their own country in the post-reform era, the Malays began to show their existence in the Riau region. They show their existence by reconstructing identity. The focus of this research is to describe how the efforts of the Malays to reconstruct their identities and address interethnic communication in showing their existence. The research was done in Pekanbaru Riau and the theory used to analyze it is the theory of identity, theory of social action, construction of social reality theory. Ethnographic method was implemented and data were collected through interviews and observation. It was found out that their effort to redefine their identity is carried out to get the bargaining power for Riau Malays. It is their strategy to develop their positive image of their ethnic and to gain a more strategic social position when dealing with immigrants. To gain a more strategic social position, Malays Reconstruct their identity by attaching Malay to Islam as a unit and claiming the children of Malay. Reconstruction of their identity after reform is in the position of reposition of the better socio-political position of Malays among the people of Riau. The reconstruction became a source of meaning and vision for Riau Malays to unite and to claim their rights and to achieve glorious Malay in the lives of religious communities.Keywords: Malay, Identity, Reconstruction, Islam, Children, Existence
No copy data
No other version available