Text
Kajian nutrien beberapa pakan lokal sebagai upaya rekayasa ransum pelet Kuskus Bertotol biasa ( Spilocucus maculatus maculatus) dalam penangkaran
Kajian Nutrien Beberapa Pakan Lokal Sebagai Upaya Rekayasa Ransum Bentuk Pelet Kuskus Bertotol biasa (Spilocuscus maculatus maculatus)
Dalam Penangkaran
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap dengan tujuan mengkaji kebutuhan nutrisi pada kuskus bertotol biasa dan energi dicerna 7 jenis pakan, mengkaji kualitas fisik dan palatabilitas ransum pelet dan menggali performa kuskus bertotol yang diberi ransum pelet. Preparasi sampel dan analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan dan Laboratorium Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Papua serta Laboratorium Nutrisi Tenak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Balai Penelitian Ternak Ciawi dan di Laboratorium Industri Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, sedangkann pengujian in vivo dilakukan di Laboratorium Lapangan Taman Ternak Fakultas Peternakan Universitas Papua. Hasil penelitian tingkat palatabilitas 7 jenis pakan menunjukkan perbedaan antara 7 jenis pakan yaitu konsumsi berdasar bahan segar dan bahan kering tertinggi pada pisang mas dan terendah pada pakan sumber protein hewani yaitu jangkrik, dan kebutuhan nutrisi untuk kuskus bertotol biasa adalah protein kasar 7,68%; lemak kasar 1,42%; serat kasar 6,10%; BETN 77,92%; Abu 6,88% dan Energi Dicerna 3,54 Mkal/kg. Ransum pelet yang paling disukai adalah porsi buah-buahan terbanyak dalam bahan penyusun ransumnya dan mengacu pada kebutuhan nutrisi yaitu ransum pelet IR-5mm, IR-7mm dan ME-5mm. Ketiga ransum pelet tersebut mempunyai kualitas fisik : kadar air 4,94 -7,94%; aktivitas air 0,55-0,60%; densitas pelet 0,428-0,517 g/cm3; densitas mesh 0,552-0,571 g/cm3; rasio ekspansi 74,07-78,85%; ketahanan terhadap gesekan 98-99% dan ketahanan terhadap benturan 96,8-98,1%. Performa kuskus bertotol biasa yang diberi campuran ransum basal dengan 3 kombinasi ransum pelet menunjukkan tingkat koefisien cerna zat-zat makanan, pertambahan bobot badan dan efisiensi ransum yang sama. Hal ini karena ketiga kombinasi ransum pelet mengandung nutrien yang sama yang didasari dari rasio konsumsi dan perhitungan dalam formulasinya.
Kata kunci : nutrien, kuskus, ransum pelet, kecernaan.
No copy data
No other version available