Text
Profil hematologis sapi perah masa laktasi yang diberi UDP, Ca-PUFA, dan mineral organik dalam rensum serta hubungan dengan produkasi susu
Penelitian bertujuan untuk mengetahui fermentabilitas dan kecernaan mineral
organik, serta pengaruh pemberian suplemen undegradable dietary protein (UDP),
Ca-PUFA dan mineral (Cr, Cu, Se, Zn) organik pada sapi perah dalam masa laktasi.
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari September 2017 – Desember 2018. Penelitian
terbagi menjadi dua yaitu uji in vitro dan in vivo. Uji in vitro yang dilakukan adalah
uji mineral organik menggunakan cairan rumen sapi perah. Penelitian in vitro
dilaksanakan secara ekperimental delapan perlakuan (kombinasi A. oryzae –
mineral dan kombinasi S. cerevisiae dengan setiap mineral), dengan tiga kali
ulangan. Analisis yang digunakan adalah MANOVA dua arah, dengan peubah yang
diamati produksi NH
3
, produksi VFA
total
, KCBK, dan KCBO. Uji in vivo
dilaksanakan dengan menggunakan 16 ekor sapi perah periode laktasi ke 2 dengan
rataan produksi susu 10 – 13 liter per hari. Penelitian dilakukan secara
eksperimental dengan RAL, terdiri atas empat perlakuan yaitu R0: 55% rumput +
5% ampas tahu + K0, R1: 55% rumput + 5% ampas tahu + K1, R2: 55% rumput +
5% ampas tahu + K2, R3: 55% rumput + 5% ampas tahu + K3 (K0 = 100%
konsentrat, K1 = 97% konsentrat + 3% UDP, K2 = 95% konsentrat + 3% UDP +
2% Ca-PUFA, K3 = 93% konsentrat + 3% UDP + 2% Ca-PUFA + 2% mineral
organik), dengan empat ulangan. Peubah yang diamati adalah profil hematologis
dan produksi ternak. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan
ANOVA dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian
mineral organik berpengaruh terhadap NH
3
, VFA
total
, KCBK, dan KCBO. Produksi
NH
3
tertinggi diperoleh diperoleh S. cerevisiae – Cu (7,33 mM) dan terendah A.
oryzae - Zn (2,88 mM). Produksi VFA tertinggi diperoleh kombinasi S. cerevisiae
– Se (182,17 mM), dan terendah A. oryzae - Se (108,67 mM). Hasil yang diperoleh
dari kecernaan bahan kering tertinggi yaitu S. cerevisiae – Se (81,46%) dan A.
oryzae – Zn (76,66%) nilai terendah. Hasil kecernaan bahan organik yang diperoleh
hasil tertinggi yaitu kombinasi S. cerevisiae – Se (75,64%) dan hasil terendah
diperoleh kombinasi A. oryzae – Zn (69,53%). Pada penelitian in vivo hasil yang
didapatkan pada profil hematologis adalah eritrosit berkisar antara 4,99±0,18 –
5,36±0,15 10
6
sel/µl, hemoglobin 9,67±0,37 – 10,24±0,29 gd/dl, hematokrit
31,38±0,55 – 32,75±1,98, leukosit 6000±518 – 8175±1547 sel/µl. Hasil dari
produksi susu berkisar antara 11,16 – 12,77 liter/hari. Kesimpulan, pemberian
mineral organik kombinasi fungi memberikan pengaruh terhadap fermentabilitas
dan kecernaan rumen. Pada pemberian suplemen secara in vivo baik R0, R1, R2 dan
R3 tidak memberikan pengaruh terhadap profil hematologis dan produksi susu,
serta tidak ada hubungan hematologis dengan produksi susu.
Kata Kunci: UDP, Ca-PUFA, Mineral Organik, Sapi Perah, Profil Hematologis
No copy data
No other version available