Text
Persentase Mortalitas dan Daya tetas Telur Ayam Lokal Berdarkan Pola Pengaturan Temperatur Mesin Tetas
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mortalitas dan daya tetas telur ayam lokal dengan pola pengaturan temperatur mesin tetas berbeda. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran dari Oktober sampai November 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Temperatur penetasan terdiri atas empat pola pengaturan, yaitu T1 = hari ke 1-10 (37,8oC) , hari ke 11-18 (37,8oC), hari ke 19-23(37,3oC); T2 = hari ke 1-10 (37,8oC) , hari ke 11-18 (37,3oC) hari ke 19-23(36,8oC) ; T3 = hari ke 1-10 (37,5oC) , hari ke 11-18 (37,5oC) hari ke 19-23(37,0oC) ; dan T4 = hari ke 1-10 (37,5oC) , hari ke 11-18 (37,0oC) dan hari ke 19-23(36,5oC) dengan kelembaban pada hari 1-10 50%, hari ke 11-17 60% dan hari ke 18-23 70%. Peubah yang damati adalah mortalitas dan daya tetas. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortalitas periode early , middle dan late masing-masing 8,33%, 4,16%, dan 14,58% serta daya tetas sebesar 72,9%. Suhu inkubasi untuk menetaskan anak ayam lokal dengan mortalitas rendah dan daya tetas tinggi pada pola pengaturan suhu hari ke 1-18 adalah 37,5oC dan diturunkan 0,5oC pada hari ke 19 menjadi 37,0oC .
Kata kunci: Ayam lokal, temperatur, kelembaban, mortalitas, daya tetas
No copy data
No other version available