Text
Kajian Keunggulan Kotosan sebagai Protecting Agent dalam Ransum Untuk Produktivitas dan Kualitas Telur Itik Tegal
Kitosan bersifat antimikroba, antioksidan, menghambat lemak dan kolesterol serta
substrat enzim yang banyak digunakan oleh Industri Farmasi, mengingat dapat
memperbaiki microbial kompleks colon manusia. Hal tersebut sudah tentu identik
berlaku pula pada pemeliharaan ternak dalam dosis relatif rendah. Tujuan dari
penelitian ini adalah mencari, mengaplikasi sifat utamanya terhadap produktivitas
dan kualitas telur itik Tegal, agar diperoleh telur yang sehat, bebas Salmonella
dan rendah kolesterol. Penelitian Tahap 1: menemukan dosis kitosan terbaik
guna menghambat pertumbuhan Salmonella secara in vitro melalui pengamatan
diameter zona bening (mm). Tahap II; mengkaji sifat kitosan secara in vivo pada
aplikasi besaran dosis 0%; 0,5%; 2% dan 2,5%. Percobaan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu 4 perlakuan dan 5 ulangan. Awal
penelitian, uji kandungan Salmonella ransum dan feses, di akhir penelitian,
pemeriksaan kecernaan dan histologisnya pada 20 ekor yang dipotong. Parameter
menyangkut performa ternak (konsumsi ransum, produksi telur, duck day
production = DDP, dan konversi ransum), populasi bakteri saluran pencernaan,
jumlah Salmonella saluran pencernaan, Tes Anti Pullorum Darah, kecernaan
ransum (bahan kering, organik dan protein kasar). Selain itu jumlah Salmonella
dan kolesterol telur, diikuti histologi jaringan usus halus (ileum). Perhitungan
statistik menggunakan program SAS Windows 16 dan data mikroba termasuk
histologi usus menggunakan Analisis Deskriptif. Hasil penelitian tahap 1
ditemukan dosis kitosan 2,5% mampu menghambat Salmonella (In vitro) pada
diameter zona bening 16,63 mm. Tahap II: Konsumsi ransum, produksi telur,
DDP dan konversi ransum berimbang, namun demikian perlakuan 0,5% kitosan
dalam ransum kadar kolesterolnya turun.
Kata Kunci: kitosan, protecting agent, produktivitas, kualitas telur itik
No copy data
No other version available