Text
[DESERTASI] PENGARUH SHAME-PRONENESS TERHADAP COUNTERPRODUCTIVE WORK BEHAVIOR YANG DIMEDIASI OLEH PERSONAL VALUES DENGAN ETHICAL CLIMATE SEBAGAI MODERATOR PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEKANBARU
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh shame-proneness terhadap
counterproductive work behavior melalui personal values dengan moderasi ethical
climate pada pengaruh shame-proneness dan personal values terhadap
counterproductive work behavior. Personal values sebagai variabel yang memediasi
pengaruh shame-proneness terhadap counterproductive work behavior terdiri dari
empat subdimensi yang masing-masing berdiri sendiri, yaitu conservation, selftranscendence, openness to change dan self-enhancement
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif untuk menguji model yang diajukan
serta hubungan antara keempat variabel yang diteliti. Pengambilan data dilakukan
dengan menggunakan empat alat ukur. Sebanyak 404 skala yang diisi oleh PNS dari
19 instansi di bawah Pemerintah Provinsi Riau yang dipilih berdasarkan cluster
sampling, diolah menggunakan SEM dengan program Lisrel 8.8.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang diajukan fit. Berdasarkan hasil
analisis diketahui pula bahwa shame-proneness yang tinggi akan meningkatkan
prioritas terhadap nilai conservation dan self-transcendence, yang kemudian
membuat counterproductive work behavior menjadi rendah. Sebaliknya, shameproneness yang rendah berpengaruh terhadap prioritas terhadap openness to change
dan self-enhancement yang tinggi, yang kemudian meningkatkan counterproductive
work behaviour. Sementara itu, ethical climate memperkuat pengaruh shameproneness baik secara langsung maupun melalui conservation dan self-transcendence
terhadap CWB dan memperlemah pengaruh shame-proneness melalui openness to
change dan self-enhancement terhadap CWB. Hal ini menjelaskan bahwa meskipun
karakter individu merupakan faktor penting dalam menjelaskan perilaku di tempat
kerja sehingga perlu terus dilakukan pengembangan karakter yang positif, lingkungan
kerja dengan ethical climate yang positif tidak kalah penting untuk dibentuk dan
dipertahankan oleh pembuat kebijakan di pemerintahan di Kota Pekanbaru.
Sebagaimana penelitian lain pada umumnya, penelitian ini juga memiliki kelemahan.
Kelemahan utama terkait dengan metodologis yang disebabkan kondisi pengambilan
data dilakukan pada masa Pandemi Covid-19. Namun demikian, beberapa kelemahan
tersebut telah coba diatasi hingga penelitian tetap diupayakan untuk dilakukan dengan
baik. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas dan memperdalam
penelitian ini dengan melibatkan variabel-variabel penting lainnya seperti tingkat
jabatan struktural dan kepemimpinan
No copy data
No other version available