Text
[SKRIPSI] HUBUNGAN ANTARA TOLERANSI KETIDAKPASTIAN DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA MAHASISWA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA UNIVERSITAS PADJADJARAN
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan program
yang baru diimplementasikan di banyak Lembaga Pendidikan Tinggi di seluruh
Indonesia sebagai upaya meningkatkan kualitas mahasiswa menghadapi tantangan
VUCA (volatility, uncertainty, complexity and ambiguity). Implementasi ini tidak
selalu berjalan lancar dan terkadang memunculkan situasi yang tidak pasti bagi
mahasiswa, disisi lain juga memiliki dampak pada kesehatan mental mahasiswa
yang ditandai dengan tingkat subjective well-being. Penelitian ini penting dalam
menjelaskan pengalaman mahasiswa dalam konteks toleransi ketidakpastian dan
subjective well-being dengan mencari tahu hubungan di antara kedua variabel
tersebut. Studi ini berbentuk penelitian kuantitatif dengan model korelasional dua
variabel yaitu toleransi ketidakpastian dan subjective well-being menggunakan
pengukuran Intolerance Of Uncertainty Scale Short Version (IUS-12), Satisfaction
With Life Scale (SWLS), Positive Affect and Negative Affect Schedule (PANAS).
Partisipan penelitian terdiri dari 139 Mahasiswa Sarjana yang sedang menjalani
program MBKM UNPAD melalui pengacakan klaster multistage. Analisis korelasi
data menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan adanya
hubungan positif toleransi ketidakpastian dengan kepuasan hidup dan berkorelasi
negatif dengan afek negatif, yang berarti bahwa semakin tinggi toleransi
ketidakpastian semakin tinggi kepuasan hidup dan semakin jarang pengalaman afek
negatif. Ditemukan juga korelasi antara dimensi dari variabel toleransi
ketidakpastian dengan dimensi pada subjective well-being. Penelitian ini
menyajikan data aktual dan faktual yang dapat digunakan sebagai referensi untuk
melakukan penelitian selanjutnya serta sarana pengambilan keputusan oleh pihak
berwenang baik dalam pengembangan dan implementasi program.
No copy data
No other version available