Text
[SKRIPSI] STUDI KORELASIONAL ANTARA SELF-ESTEEM DENGAN KONFORMITAS PADA PERILAKU MEROKOK REMAJA
Merokok merupakan sesuatu kegiatan yang dapat menimbulkan efek adiktif kepada
penggunanya. Rokok yang sering dianggap lazim bagi masyarakat ternyata mempunyai
dampak yang sangat buruk kepada kesehatan, mulai dari komplikasi kesehatan hingga
dapat menimbulkan kanker (WHO, 2021). Survei Indikator Kesehatan Nasional
(Sirkesnas) dimana pada tahun 2016 remaja untuk rentang usia 10-18 tahun yang
merupakan perokok sebesar 8.8% pada tahun 2018 menjadi 9.1% (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2020).Karakteristik remaja diantaranya memperoleh
informasi, persepsi, dan perilaku melalui interaksi sosial (Hoffman, 2008). Peningkatan
jumlah perokok pada remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor
eksternal dan internal. Mekanisme pengaruh teman sebaya terhadap merokok terlihat
lebih halus, mencerminkan pilihan yang telah ditentukan tentang penyesuaian,
persetujuan sosial, popularitas (Stewart-Knox, 2005 dalam Woodgate, 2015). Dengan
begitu remaja dapat diindikasikan bahwa mereka merokok karena konformitas terhadap
lingkungannya. Konformitas merupakan suatu perubahan perilaku atau keyakinan agar
sesuai dengan kelompok (Myers, 2010). Seseorang akan merasa khawatir apabila ia
tidak memiliki atau tidak berperilaku seperti lingkungan sosialnya cenderung akan
menganggap dirinya tidak berarti dan tidak disukai oleh lingkungannya. Seseorang yang
menilai dirinya tidak berarti didalam suatu lingkungan sosial dapat terindikasi sebagai
seseorang yang memiliki penilaian diri yang negatif (Baron dan Byrne, 2005). Penilaian
diri sering disebut juga dengan self-esteem. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu
kuantitatif bersifat non-eksperimental dengan metode korelasional. Teknik pengambilan
data dilakukan melalui kuesioner daring, yang sampelnya didapatkan dengan metode
convenience sampling. Jumlah responden penelitian ini (n = 129) adalah remaja yang
pernah atau aktif merokok. Data diolah menggunakan IBM SPSS Statistics 22 dan
Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat adanya korelasi yang
signifikan antara self-esteem dengan konformitas dan berkorelasi negatif (r = -0.380, p
< 0,05). Hal ini berarti semakin tinggi nilai self-esteem maka nilai konformitas dalam
merokoknya semakin rendah, begitupun sebaliknya.
Kata kunci: self-esteem, konformitas, remaja, merokok
No copy data
No other version available