Text
[SKRIPSI] STUDI DESKRIPTIF MENGENAI COLLEGE-GOING SELFEFFICACY PADA SISWA SMAN JATINANGOR
"Tuntutan zaman mengharuskan siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi untuk meningkatkan kualitas diri agar dapat bersaing di dunia kerja dan dapat
bekerja di pekerjaan yang memerlukan kompetensi tertentu. Berdasarkan hasil
wawancara kepada tiga siswa SMAN Jatinangor, ditemukan bahwa siswa yang
kedua orang tuanya tidak berkuliah dan berada di kategori status sosial ekonomi
yang rendah memiliki kecenderungan untuk tidak melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Alasan tersebut turut memengaruhi keyakinan siswa atas
kemampuannya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau disebut sebagai
college-going self-efficacy (CGSE). CGSE menilai sejauh mana siswa meyakini
kemampuannya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan
untuk memberikan gambaran college-going self-efficacy siswa SMAN Jatinangor
berdasarkan jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan first-generation status.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan studi deskriptif. Alat
ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah college-going self-efficacy scale
yang dikembangkan oleh Gibbons (2010). Sebanyak 215 responden dari siswa
SMAN Jatinangor kelas X, XI, dan XII diperoleh melalui non-probability sampling,
yakni quota sampling. Pengambilan data dilakukan secara daring dengan
menggunakan google form. Hasil analisis deskriptif menunjukkan siswa SMAN
Jatinangor memiliki nilai rata-rata CGSE yang tinggi, yakni 3,11. Meskipun begitu,
ditemukan kelompok-kelompok yang memiliki nilai rata-rata lebih rendah
dibanding kelompok lain, yaitu kelompok SSE kelas bawah (3.06); first-generation
students (3.08); dan laki-laki dalam kelompok first-generation students (3.01).
Kata kunci: college-going self-efficacy, siswa SMA, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, first-generation status."
No copy data
No other version available