Text
[SKRIPSI] HUBUNGAN RESILIENSI DENGAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA DI KOTA BANDUNG
"Penelitian ini mengenai hubungan resiliensi dengan kualitas tidur pada mahasiswa. Banyaknya perubahan dan stresor baru membuat resiliensi menjadi sangat penting dalam kondisi ini, di satu sisi fenomena lain terjadi, yaitu kualitas tidur yang buruk di mahasiswa. Terdapat tujuh faktor yang dapat menunjang kemampuan resiliensi, yang mencakup emotion regulation, impulse control, optimism, empathy, causal analysis, self-efficacy, dan reaching out. Resiliensi dan kualitas tidur merupakan merupakan faktor penting bagi kesehatan fisik dan psikologis mahasiswa, untuk membantu mengatasi kesulitan sehari-hari. Partisipan penelitian ini adalah 514 mahasiswa di Kota Bandung (58.4% perempuan dan 41.6% laki-laki dengan usia 18-22 tahun). Resilience Quotient Test (RQ-Test) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) digunakan sebagai alat ukur dalam bentuk kuesioner daring. Spearman’s rho digunakan untuk menganalisis hubungan antara resiliensi dan kualitas tidur. Lebih lanjut, data demografi seperti usia, jenis kelamin, dan semester digunakan untuk melihat perbedaan resiliensi dan kualitas tidur serta sebagai data penunjang temuan korelasi. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan signifikan antara resiliensi dan kualitas tidur pada mahasiswa di Kota Bandung, dengan faktor emotion regulation penting untuk menghasilkan kualitas tidur yang lebih baik. Ditemukan juga bahwa peran faktor demografi terhadap resiliensi dan kualitas tidur bervariasi. Temuan ini menyoroti pentingnya intervensi dalam faktor-faktor resiliensi untuk membantu meningkatkan kualitas tidur mahasiswa, selain itu, hasil penelitian memiliki kontribusi penting terhadap perilaku kesehatan mahasiswa.
Kata Kunci:
Resiliensi; Kualitas Tidur; Mahasiswa; Faktor"
No copy data
No other version available