Text
[SKRIPSI] BENTUK-BENTUK DUKUNGAN SOSIAL SEBAGAI PREDIKTOR RESILIENSI AKADEMIK MAHASISWA
"ABSTRAK
Dalam proses menempuh pendidikan di perguruan tinggi, mahasiswa
sarjana maupun pascasarjana menghadapi berbagai macam tantangan, seperti
kegagalan pada mata kuliah tertentu, terkendala biaya studi, kesepian di lingkungan
baru, hingga keseimbangan kerja-keluarga yang terganggu. Meski demikian,
nyatanya kebanyakan mahasiswa Universitas Padjadjaran mampu mengatasi
tantangan dan mencapai potensi akademik yang terbaik, ditandai oleh kelulusan
dengan rata-rata IPK di atas 3,00 dan persentase kelulusan tepat waktu yang selalu
meningkat dari tahun ke tahun. Para mahasiswa ini dapat dikatakan memiliki
resiliensi akademik. Untuk melindungi dan mengembangkan resiliensi akademik
mahasiswa, diperlukan dukungan sosial yang sesuai dengan tantangan yang mereka
hadapi. Bentuk-bentuk dukungan sosial dapat berupa dukungan emosional,
informasional, instrumental, dan pendampingan. Maka, penelitian ini ditujukan
untuk menemukan bentuk dukungan sosial mana yang memprediksi resiliensi
akademik mahasiswa pada jenjang sarjana maupun pascasarjana, serta
menggambarkan faktor-faktor demografi dalam dinamika resiliensi akademik dan
dukungan sosial mahasiswa sarjana maupun pascasarjana.
Penelitian ini melibatkan 132 mahasiswa sarjana dan 140 mahasiswa
pascasarjana Universitas Padjadjaran, yang dipilih berdasarkan teknik cluster-
stratified random sampling. Alat ukur Academic Resilience Scale Indonesia (ARS-
Indonesia) dan Interpersonal Support Evaluation List (ISEL) digunakan dalam
bentuk kuesioner daring. Analisis regresi menunjukkan bahwa dukungan emosional
merupakan prediktor yang secara signifikan memprediksi resiliensi akademik,
dengan sumbangan varians sebesar 20,5% pada jenjang sarjana, dan 23% pada
jenjang pascasarjana. Penelitian ini membuktikan bahwa resiliensi akademik
mahasiswa sarjana maupun pascasarjana sama-sama dapat ditingkatkan melalui
adanya dukungan emosional yang memadai. Ditemukan juga perbedaan dinamika
fungsi bentuk-bentuk dukungan sosial dan peran faktor demografi di antara jenjang
sarjana dan pascasarjana. Mahasiswa pascasarjana memiliki nilai resiliensi
akademik dan dukungan sosial yang lebih tinggi secara signifikan daripada
mahasiswa sarjana, karena adanya lebih banyak faktor protektif berupa pengalaman
kuliah sebelumnya, stabilitas relasi dan karir, serta sumber-sumber dukungan dari
pasangan, anak, dosen, dan tenaga kependidikan.
Kata Kunci:
Resiliensi Akademik; Dukungan Sosial; Mahasiswa; Sarjana; Pascasarjana"
No copy data
No other version available