Text
[SKRIPSI] GAMBARAN EMPATI REMAJA TERHADAP PELAKU PENCURIAN MOTOR YANG DIHAKIMI MASSA SECARA “MAIN HAKIM SENDIRI
"ABSTRAK
Peristiwa main hakim sendiri terhadap pelaku curanmor sudah menjadi sebuah
kebiasaan di masyarakat. Masyarakat menganggap bahwa penghakiman massa adalah
hukuman yang layak untuk pelaku kejahatan. Alasannya karena pelaku curanmor
terlebih dahulu merugikan, sehingga penghakiman massa merupakan sebuah reaksi.
Dari peristiwa ini, peneliti bertanya-tanya, “Akankah muncul dilema empati atau
tidak?”, karena masyarakat beranggapan bahwa pelaku curanmor layak untuk
diperlakukan seperti itu. Maka dari itu, muncullah sebuah pemikiran apakah orang-
orang jadi tidak berempati karena dia pelaku curanmor? Peristiwa main hakim sendiri
tentu saja memiliki pro dan kontra. Namun bagaimanapun juga, peristiwa main hakim
sendiri tidak sesuai dengan hukum dan HAM. Untuk subjek dari empati itu sendiri,
peneliti memilih remaja karena masa remaja merupakan masa perkembangan empati
yang paling kompleks karena beberapa hal.
Penelitian ini menggunakan rancangan non-eksperimental kuantitatif dengan
metode deskriptif. Teknik sampling yang digunakan berupa convenience sampling.
Diperoleh sampel sebanyak 182 remaja yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia
terutama di Pulau Jawa. Data penelitian diperoleh melalui alat ukur yang dibuat sendiri
oleh peneliti yaitu Alat Ukur Empati Berbasis Skenario Untuk Remaja. Analisis data
dilakukan menggunakan uji deskriptif.
Sebagian besar remaja pada penelitian ini sudah memiliki dimensi-dimensi
empati yang baik secara terpisah, namun bukan berarti bahwa remaja tersebut dapat
berempati dengan baik secara keseluruhan. Jika mengacu pada bagan empati, jumlah
remaja yang mencapai tahap akhir masih dikatakan sedikit. Jika faktor-faktor penyebab
pencurian motor dibandingkan, remaja lebih berempati pada pelaku dengan faktor
ekonomi dan faktor pendidikan. Remaja laki-laki pada penelitian ini cenderung
memiliki personal distress dan perspective taking yang lebih baik daripada remaja
perempuan. Jenjang pendidikan tidak terlalu berpengaruh pada empati remaja karena
hanya ditemukan satu perbedaan yang signifikan pada perspective taking, dimana
remaja SMA memiliki nilai perspective taking yang lebih baik.
Kata Kunci: Empati; Remaja; Pelaku Pencurian Motor; Main Hakim Sendiri"
No copy data
No other version available