Text
[SKRIPSI] HUBUNGAN EXPRESSIVE WRITING DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL- BEING DAN PSYCHOLOGICAL DISTRESS PADA EMERGING ADULT
"ABSTRAK
Pada masa emerging adulthood, individu memiliki tugas dan tanggung jawab
baru yang harus dihadapi yang mencakup tanggung jawab pada dirinya dan
lingkungan. Menghadapi tanggung jawab tersebut seringkali membuat individu
emerging adult mengalami kesulitan yang kemudian berkaitan secara negatif pada
psychological well-being dan berkorelasi positif pada psychological distress individu.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
melakukan expressive writing. Melakukan expressive writing dapat menjaga
kesejahteraan psikologis individu dan membantu menghadapi distres. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah expressive writing berkorelasi secara positif
dengan psychological well-being dan berkorelasi negatif dengan psychological
distress, serta apakah psychological well-being berkorelasi negatif dengan
psychological distress. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif dengan rancangan non-eksperimental. Penelitian dilakukan dengan
pengambilan data secara daring menggunakan google form yang disebarkan melalui
sosial media. Expressive writing diukur menggunakan alat ukur yang dibuat peneliti.
Psychological well-being diukur menggunakan Psychological Well-Being Scale
(PWBS), dan psychological distress diukur menggunakan Kessler psychological
distress scale (K10). Populasi penelitian ini merupakan individu emerging adult yang
berusia 18-25 tahun. Dengan menggunakan teknik convenience sampling didapatkan
responden sebanyak 81 orang, yaitu 18 laki-laki dan 63 perempuan.
Uji korelasi antara expressive writing dengan psychological well-being dan
psychological distress dilakukan dengan uji Spearman’s Rho dan uji Crammer’s V.
Berdasarkan hasil uji korelasi, didapatkan korelasi negatif yang kuat antara
psychological well-being dan psychological distress responden dengan koefisien
korelasi sebesar -0.749 dan signifikansi 0.000 (p < 0.05). Tidak didapatkan korelasi
antara expressive writing dengan psychological well-being dan psychological distress.
Selanjutnya dilakukan uji beda menggunakan uji Kruskal-Wallis antara variabelvariabel penelitian dan didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
emosi yang dilibatkan dalam expressive writing pada dimensi self-acceptance dengan
signifikansi sebesar 0.015 (p < 0.05). Menulis dengan melibatkan emosi positif
menunjukkan skor yang lebih tinggi dibandingkan melibatkan emosi negatif ataupun
melibatkan keduanya yaitu emosi positif dan negatif.
Kata kunci: expressive writing, psychological well-being, psychological distress,
emerging adult, emosi."
No copy data
No other version available