Text
[SKRIPSI] GAMBARAN PENGALAMAN MENERIMA UJARAN KEBENCIAN DI MEDIA SOSIAL TWITTER BERDASARKAN SUDUT PANDANG KORBAN
"ABSTRAK
Ujaran kebencian online di media sosial menjadi suatu permasalahan yang
cukup mengganggu bagi para pengguna aktif media sosial, terutama terhadap
korban yang mengalami berbagai macam dampak negatif dari perilaku tersebut.
Walaupun begitu penelitian terkait ujaran kebencian berdasarkan sudut pandang
korban masih jarang dilakukan di Indonesia. Selain itu, penelitian tersebut belum
ada yang dilakukan di media sosial Twitter. Padahal ujaran kebencian merupakan
bagian yang cukup signifikan di media sosial Twitter. Oleh karena itu, penelitian
ini dilakukan bertujuan untuk menggambarkan pengalaman menerima ujaran
kebencian di media sosial Twitter berdasarkan sudut pandang korban yang meliputi
bentuk perilaku ujaran kebencian, karakteristik perilaku ujaran kebencian, dampak
dari perilaku ujaran kebencian, serta respon korban terhadap perilaku ujaran
kebencian yang diterimanya.
Penelitian deskriptif kualitatif ini dilakukan secara daring pada 8 mahasiswa
Universitas Padjadjaran yang berusia 17-24 tahun dan pernah menerima ujaran
kebencian di media sosial Twitter. Pemilihan responden dilakukan dengan metode
non-probability sampling, berupa convenience sampling. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini berupa kuesioner pertanyaan terbuka yang disusun berdasarkan
tujuan penelitian dan merujuk pada penelitian terdahulu terkait ujaran kebencian
oleh Leets (2002) dan Nyman & Provozin (2019). Data yang diperoleh diolah
menggunakan thematic analysis dengan pendekatan induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perilaku ujaran kebencian yang
diterima korban di media sosial Twitter menunjukkan bahwa perilaku yang korban
maknakan sebagai ujaran kebencian merupakan bagian dari bentuk perilaku agresi
verbal yang ditujukan kepada mereka tanpa adanya unsur penargetan berdasarkan
identitas kelompok dan memiliki beberapa karakteristik tertentu. Perilaku tersebut
menimbulkan dampak jangka pendek berupa perubahan emosi dan dampak jangka
panjang berupa ketakutan dalam berkomunikasi, serta menjadi bijak dalam
menggunakan media sosial. Respon korban terhadap ujaran kebencian yang
diterimanya menunjukkan coping strategy yang digunakan dalam menghadapi
situasi tersebut. Penelitian ini dapat menjadi landasaan penelitian kuantitatif terkait
ujaran kebencian sehingga dapat diperoleh data yang lebih banyak dan hasil dapat
digeneralisasikan pada populasi tertentu.
Kata kunci: Ujaran Kebencian, Media Sosial, Twitter"
No copy data
No other version available