Text
[SKRIPSI] HUBUNGAN BREAKUP DISTRESS DENGAN PERILAKU ONLINE SURVEILLANCE DI MEDIA SOSIAL PADA INDIVIDU EMERGING ADULTHOOD
"ABSTRAK
Fenomena terjadinya breakup dalam sebuah hubungan romantis pada
individu emerging adulthood sangat sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, tidak semua individu beraksi secara baik dalam menghadapi breakup yang
ia alami. Reaksi breakup dimanifestasikan dalam rentang individual differences
yang luas pada setiap orang. Beberapa di antaranya mengalami distress pasca
pengalaman breakup yang mengarah pada kondisi psikologis yang lebih serius
seperti depresi. Breakup distress yang terjadi pada individu sangat besar
kemungkinannya mendorong untuk melakukan perilaku online surveillance pada
mantan pasangannya. Survei awal dilakukan oleh peneliti untuk melihat apa saja
yang terjadi ketika individu mengalami breakup dengan mantan pasangannya dan
apakah mereka melakukan perilaku online surveillance pasca terjadinya breakup.
Hasilnya tidak semua mengatakan melakukan kegiatan online surveillance untuk
menghindari stres yang lebih besar. Adanya kesenjangan antara penelitianpenelitian
sebelumnya dengan fenomena yang terjadi membuat peneliti ingin
meneliti lebih lanjut terkait hubungan breakup distress dengan online surveillance
di media sosial pada emerging adult.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan
rancangan non-eksperimental. Penelitian dilakukan secara daring pada 136
partisipan yang berusia 18 – 25 tahun dengan kriteria tambahan pernah mengalami
breakup dalam 12 bulan terakhir dan merupakan pengguna media sosial aktif.
Partisipan mengikuti penelitian ini dengan teknik convenience sampling. Alat ukur
yang digunakan adalah The Breakup Distress Scale yang dikonstruksi oleh Field
(2010), The Interpersonal Electronic Surveillance Scale yang dikembangkan oleh
Liao (2018), dan IDEA versi adaptasi bahasa Indonesia yang dikembangkan oleh
Sunarya (2017). Hasil analisis korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang
positif antara kedua variabel dengan tingkat korelasi yang rendah (r = 0.365). Hasil
ini menunjukkan konsisten dengan penelitian sebelumnya dengan asumsi subjek
yang digunakan sama, yaitu emerging adult dan mayoritas (80%) merupakan
perempuan.
Kata kunci: breakup distress, online surveillance, emerging adult"
No copy data
No other version available