Text
[SKRIPSI] GAMBARAN SUBJECTIVE WELL-BEING DAN PREDIKTOR SUBJECTIVE WELL-BEING PADA KELOMPOK-KELOMPOK USIA DEWASA
ABSTRAK
Seiring bertambahnya usia, berbagai perubahan dialami manusia termasuk pada tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup. Subjective well-being adalah konstruk yang mengukur kebahagiaan yang terdiri dari dimensi afek positif, afek negatif, dan kepuasan hidup. Terdapat berbagai prediktor yang dapat memengaruhi subjective well-being dalam bertambahnya usia seperti jenis kelamin secara demografis, pernikahan, pekerjaan, sikap prososial, dan makna hidup. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan gambaran subjective well-being dan prediktor subjective well-being pada kelompok-kelompok usia dewasa di RW X, Kelurahan Y, Kecamatan Z, Jakarta.
Penelitian ini merupakan studi cross-sectional non-eksperimental dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) dan Satisfaction with Life Scale (SWLS) yang diadaptasi ke bahasa Indonesia serta pertanyaan tambahan untuk mengukur prediktor subjective well-being. Penelitian ini melibatkan 71 responden yang terpilih dengan metode cluster sampling. Sejumlah 24 orang berada di kelompok usia 19-39 tahun, 26 orang berada pada kelompok usia 40-59 tahun, dan 21 orang berada pada kelompok usia ≥ 60 tahun.
Ketiga kelompok usia memiliki tingkat subjective well-being yang cenderung tinggi. Perbedaan subjective well-being yang signifikan ditemukan pada dimensi kepuasan hidup. Uji lanjutan menunjukan perbedaan signifikan antara kelompok usia 19-39 dan kelompok usia 40-59 tahun dengan kelompok usia ≥ 60. Korelasi negatif ditemukan antara dimensi afek negatif dengan usia dan korelasi positif ditemukan antara dimensi kepuasan hidup dan usia. Dimensi afek positif dan negatif menunjukkan kurva dengan model linear dan dimensi kepuasan hidup menunjukkan kurva dengan model U. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada ketiga dimensi berdasarkan jenis kelamin, pernikahan, pekerjaan, sikap dan makna hidup di ketiga kelompok usia maupun secara keseluruhan kecuali pada kelompok dengan jumlah responden di bawah lima yang tidak bisa diuji. Ditemukan juga bahwa seluruh responden berharap untuk merasakan berbagai perasaan positif dan paling tidak ingin merasakan negatif dalam satu bulan ini. Agama, keluarga, dan kesehatan berada pada urutan teratas sebagai aspek yang dianggap penting oleh responden.
Kata kunci: subjective well-being, usia, pernikahan, pekerjaan, sikap prososial, makna hidup"
No copy data
No other version available